Kekeringan, Mayoritas Petani di Tanah Bumbu Batal Tanam Padi

Petani padi di Kabupaten Tanah Bumbu terancam batal tanam pada Oktober 2023. Hal ini disebabkan karena lahan persawahan mereka dilanda kekeringan.

Kondisi persawahan di Desa Sari Gadung. Foto-apahabar.com/Syahriadi.

apahabar.com, BATULICIN - Petani padi di Kabupaten Tanah Bumbu terancam batal tanam pada Oktober 2023. Hal ini disebabkan karena lahan persawahan mereka dilanda kekeringan.

Salah seorang petani di Desa Sari Gadung Kecamatan Simpang Empat, Mahlan, menuturkan kekeringan terjadi di persawahan miliknya.

"Kering, jadi kami tidak bisa tanam, setelah panen kemarin," ujar Mahlan, Jumat (6/10).

Mahlan mengatakan biasanya setelah masa panen, pihaknya bersama petani lainnya langsung mengolah tanah untuk kembali tanam padi.

"Ya bagaimana lagi, karena kering jadi kami menunggu turun hujan dulu baru bisa tanam padi," terangnya.

Mahlan berharap dalam waktu dekat hujan akan turun di wilayahnya, sehingga bisa mengolah tanah persawahan untuk melakukan penanaman.

"Semoga saja cepat turun hujan. Sekarang cuaca sulit diprediksi. Mudah-mudahan cepat hujan," harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Tanah Bumbu, Hairuddin, melalui Kabid Tanaman Pangan dan Hultikutura, Robby Chandra, mengatakan sekarang petani padi tidak bisa melakukan penanaman.

"Sekarang kita tidak bisa melakukan tanam padi, karena kondisi musim kemarau," tuturnya

Robbi memperkirakan petani bisa memulai masa tanam padi pada bulan Desember 2023.

"Kira-kira Desember sudah mulai olah tanah, sambil menunggu perkembangan curah hujan juga," pungkas Robby.