Kekeringan, Dinsos Kalsel Suplai Air Bersih dan Siap Minum ke Desa Limamar Banjar

Dinas Sosial Provinsi Kalsel bersama Tagana mengirim air bersih ke Desa Limamar, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Rabu (6/9/2023).

Warga Desa Limamar mengantre air bersih dari Dinsos Kalsel, Rabu (6/9). foto-apahabar.com/Hendra Lianor

apahabar.com, MARTAPURA - Dinas Sosial Provinsi Kalsel bersama relawan Tagana menyuplai air bersih ke Desa Limamar, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Rabu (6/9/2023).

Desa Limamar salah satu desa terdampak kekeringan cukup parah akibat kemarau. Sungai kering, air sumur kotor dan berbau. Untuk dapat air bersih, warga setempat bergantung pada kiriman dari instansi terkait maupun relawan.

Air bersih yang dibawakan Dinsos Kalsel sebanyak 15 ribu liter menggunakan tiga mobil tanki.

Tak tanggung, Dinsos Kalsel juga membawa satu unit mobil water treatment, berfungsi meningkatkan kualitas air hingga dapat diminum langsung.

Warga Desa Limamar mengantre air dari mobil water treatment dari Dinsos Kalsel, Rabu (6/9). foto-apahabar.com/hendralianor

Warga Limamar pun langsung 'menyerbu' mobil tanki sambil membawa wadah dari jeriken hingga ember, untuk mendapatkan air bersih.

Selain itu, tandon-tandon umum baik itu milik desa maupun milik BPBD Banjar juga turut diisi air dari tanki.

Kabid Penangan Bencana Dinsos Kalsel, H Achmadi mengatakan atas instruksi Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor pihaknya bergerak langsung menyalurkan air bersih ke wilayah kekeringan cukup parah.

Kabid Penanganan Bencana Dinsos Kalsel, Achmadi. foto-apahabar.com/Hendra Lianor

"Yang kita salurkan hari ini air bersih dan air yang siap dikonsumsi," ujar Achmadi kepada apahabar.com di lokasi.

Ia menyebut, air yang disalurkan hari ini setidaknya dapat mencukupi kebutuhan konsumsi setidaknya untuk dua atau tiga hari ke depan.

"Air sebagai kebutuhan pokok yang saat ini sangat terbatas, jadi kami mengimbau warga agar berhemat dengan menggunakan sebaik-baiknya," pinta Achmadi.

Sementara, Ketua Lingkungan Desa Limamar, Ibramsyah mengatan kekeringan di desanya sudah sejak Juli lalu. Ia mengatakan, total sekitar 300 kepala keluarga di lima RT semuanya terdampak kekurangan air bersih.

"Sungai sudah lama kering, air sumur sangat keruh dan bau, tidak bisa digunakan sama sekali untuk dikonsumsi," ujarnya.

Bahkan, ia menceritakan untuk mencuci pakaian hingga mandi pun warga terpaksa menggunakan air kotor dari sumur yang juga hampir kering sama sekali.

"Sebagai warga kami merasa sangat terbantu adanya bantuan air seperti ini. Mewakili pemerintah desa kami sangat berterimakasi kepada Dinas Sosial Kalsel," tandasnya.