Keistimewaan Nuzulul Quran

Peristiwa turunnya ayat pertama terjadi pada 17 Ramadan saat Rasulullah s.a.w menyendiri di Gua Hira pada usia 40 tahun.

KITAB suci Al Quran.(Foto: Getty Images)

bakabar.com, BANJARMASIN - Malam Nuzulul Quran merupakan peristiwa penting dalam sejarah umat muslim dunia. Allah SWT memerintahkan Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur selama 23 tahun. Peristiwa turunnya ayat pertama terjadi pada 17 Ramadan saat Rasulullah s.a.w menyendiri di Gua Hira pada usia 40 tahun.

Secara garis besar, sebagaimana dikutip dari umj.ac.id, peristiwa diturunkan Al-Quran dengan dua proses. Pertama, Allah SWT menurunkan Al-Quran dari Lauh Mahfudz ke Baitul Izzah atau Langit Dunia. Kedua, Allah SWT menurunkan Al-Quran dari Baitul Izzah kepada Nabi Muhammad s.a.w.

Turunnya Al-Quran dari Lauh Mahfudz ke Baitul Izzah inilah yang disebut sebagai Lailatul Qadar. Sedangkan dari Baitul Izzah ke Bumi disebut dengan Nuzulul Quran.

Apa keistimewaan Al-Quran atas dahsyatnya peristiwa di atas?

Al-Quran adalah firman Allah SWT dengan segudang hikmah dan keistimewaan telah menuntun manusia kepada ketakwaan dan keimanan yang baik. Penjelasan tersebut terdapat dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 185:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ

Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).”

Bicara mengenai keistimewaan Al-Quran, Kaprodi Doktor Manajemen Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr. Saiful Bahri, Lc, MA. mengatakan bahwa Al-Quran merupakan kitab suci terakhir yang Allah SWT turunkan ke dunia. “ Wa mushaddiqal lima baina yadaihi minat-taurata wal-injil (Q.S. Ali ‘Imran: 50), Al-Quran sebagai penyempurna dan pembenar kitab suci sebelumnya,” kata Syaiful.

Kitab Zabur, Taurat, dan Injil diturunkan oleh Allah SWT untuk kaum tertentu dan zaman yang terbatas. Selain itu, seiring perkembangan zaman kitab-kitab sebelum Al-Quran diyakini adanya perubahan. Oleh sebab itu, Al-Quran hadir sebagai penjelas dan penyempurna dari kitab terdahulu.

Keistimewaan Al-Quran lainnya adalah sebagai Syifa’an atau obat penyembuh dari berbagai problematika, penyakit, halangan, dan rintangan yang dihadapi oleh manusia. Al-Quran di dalamnya mengandung motivasi, nasihat, peringatan bahkan ancaman bagi seseorang yang mengalami kebingungan atau masalah dalam hidup.

Lebih lanjut, Syaiful menjelaskan, dalam redaksi bahasa surah Al-Baqarah Ayat 186 disebutkan hudan linnas yang artinya petunjuk bagi seluruh umat manusia. Apabila petunjuk tersebut pahami dengan baik maka bisa mengantarkan manusia pada ketakwaan dan kebahagian hidup di dunia dan akhirat.

Semua hal yang berinteraksi dengan Al-Quran menjadi istimewa. Contohnya Nabi Muhammad s.a.w adalah manusia yang menerima Al-Quran menjadi manusia yang paling mulia. Malaikat Jibril adalah malaikat yang membawa Al-Quran menjadi malaikat yang paling mulia.

Begitu juga dengan bulan suci Ramadan, bulan yang di dalamnya turunnya Al-Quran menjadi bulan yang mulia dan istimewa. “Jadi siapa saja yang berinteraksi dengan Al-Quran mendapatkan keistimewaan,” tutup Syaiful.(*)