Kecamatan Samboja Barat Siapkan SDM Menyongsong Perpindahan IKN

Pemerintah Kecamatan Samboja Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus mempersiapkan diri untuk menyongsong perpindahan IKN ke Kaltim.

Camat Samboja Barat, Baharuddin. Foto: Istimewa.

apahabar.com, TENGGARONG - Pemerintah Kecamatan Samboja Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus mempersiapkan diri untuk menyongsong perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim).

Beberapa sektor yang menjadi fokus, salah satu kecamatan baru di Kukar ini adalah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sektor pertanian. Untuk itu, pembangunan SDM perlu dilakukan agar para pemuda dari Kecamatan Samboja Barat tidak tersisih ditengah derasnya persaingan saat IKN resmi dipindahkan.

Berkaitan dengan itu, keputusan untuk mengembangkan sektor pertanian perlu dipercepat untuk ikut menyukseskan ambisi Kukar menjadi lumbung pangan bagi Kalimantan Timur (Kaltim) dan IKN.

Baca Juga: Kukar Sukses Tangani Inflasi, Sunggono Ungkap Strateginya

Camat Samboja Barat, Burhanuddin mengaku rutin berdialog dengan Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN untuk fokus ke pembahasan yang berkaitan dengan pengembangan sektor pertanian hingga pembenahan kualitas SDM.

“Kami terus menyiapkan warga kami yang tergabung di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) ini bisa berkembang,” kata Burhanuddin, Kamis (19/10).

Burhanuddin menyoroti potensi timun di Penajem Paser Utara (PPU) yang sangat menjanjikan. Ia merinci dalam satu bulan, para petani dapat memperoleh pendapatan sekitar Rp100 juta. Tak hanya itu, Kampung Lengkeng dan hidroponik estate yang sudah mendukung kebutuhan di Balikpapan.

Kukar Mitra Pembangunan IKN.Foto: Diskominfo Kukar.

Menyambut IKN, Burhanuddin menekankan peran Samboja Barat sebagai pilar ketahanan pangan. Dalam kerjasama ini, Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kukar juga telah meluncurkan penelitian analisis sosial ekonomi masyarakat di bidang perkebunan, pertanian, dan kelautan.

“Ini memang kami dorong untuk membantu pengembangan sektor pertanian dalam arti luas. Karena kami masih terhambat di pengembangan dan pendekatan SDM yang terbatas,” tutup Burhanuddin. (ADV/Diskominfo Kukar)