Kebijakan Wali Kota Aditya Bawa Banjarbaru Tekan Angka Stunting Terendah di Kalsel

Wali Kota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin suskses membawa kota berslogan “Juara” sebagai daerah dengan angka stunting terendah di Provinsi Kalimantan Selatan

Wali Kota Aditya didampingi Kadisdik Banjarbaru bersama siswi sekolah dasar. Foto: MC Banjarbaru

bakabar.com, BANJARBARU - Slogan 'Juara' yang diusung Banjarbaru di bawah kepemimpinan Wali Kota HM Aditya Mufti Ariffin, bukan pepesan kosong. Ini dibuktikan dari keberhasilan sebagai daerah dengan angka stunting terendah di Kalimantan Selatan.

Berdasarkan laporan capaian pembangunan, Banjarbaru telah berhasil menekan angka stunting hingga mencapai 12,4 persen. Catatan ini hanya bisa didekati Tapin dan Hulu Sungai Tengah yang masing-masing mencatatkan 13 persen dan 14,4 persen.

"Pelaksanaan percepatan penurunan stunting membutuhkan perencanaan dan alur kebijakan yang tepat, serta dukungan seluruh elemen masyarakat," ungkap Aditya, Jumat (26/7). 

"Alhamdulillah kinerja Pemko Banjarbaru dengan dukungan masyarakat telah menekan angka stunting sampai yang paling rendah,” imbuhnya.

Kendati demikian, Aditya memastikan penanganan stunting tidak terhenti sampai angka 12,4 persen, "Sebagaimana amanat Presiden, seluruh pihak harus optimal bergerak bersama mencegah stunting demi mewujudkan Indonesia Emas 2045," tegasnya.

Stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak usia di bawah 5 tahun, diakibatkan kekurangan gizi kronis. Situasi ini juga berdampak kepada kerusakan kognitif dan fisik, serta bahkan berdampak terhadap generasi berikutnya.

“Kami terus berupaya menyelamatkan generasi penerus dari ancaman stunting melalui kebijakan pangan terjangkau dan bergizi seimbang. Tentunya kami juga akan menggali lebih dalam program-program dengan inovasi kebijakan yang lebih strategis,” tuntas Aditya.