Kalsel

Keberadaan Duta Genre di Papua Sukses Tekan Angka Pernikahan Dini

apahabar.com, BANJARBARU – Terbentuknya Duta Genre di Tanah Papua pada 2012, cukup signifikan menekan angka pernikahan…

Foto duta genre papua dan duta genre aceh bersama wakil genre Indonesia dan panitia genre edu camp. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

apahabar.com, BANJARBARU - Terbentuknya Duta Genre di Tanah Papua pada 2012, cukup signifikan menekan angka pernikahan dini di provinsi tersebut. Hal itu diungkapkan Duta Genre Provinsi Papua 2017, Martina Triviana Erostrai di sela kegiatan Genre Edu Camp di Asrama Haji, Banjarbaru, Rabu (3/7/2019).
“Kalau sampai sekarang, yang saya tahu cukup banyak yang menikah di usia muda di Papua,” ujar Martina.

Namun, sambungnya, dalam beberapa tahun terakhir sudah ada penurunan angka pernikahan dini di Papua. Dan salah satu pemicu penurunan tersebut menurutnya adalah terbentuknya Duta Genre Papua di tahun 2012.

“Puji Tuhan, beberapa tahun terakhir ada penurunan, tentunya temen-temen Genre Papua juga sangat bekerja keras untuk mensosialisasikan. Bahkan, sudah bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak untuk mensosialisasikan di kampung-kampung, dan di beberapa kabupaten terdekat,” ungkap Martina.

Dia membeberkan, faktor pernikahan di usia dini di Papua disebabkan pergaulan, orangtua yang kurang mampu, dan budaya.

“Tujuan saya ke sini, langsung diutus dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Sehingga, semua pembiayaan pun ditanggung untuk mewakili Provinsi Papua mengikuti Edu Camp di sini. (Saya) Ingin menjalin relasi bersama teman-teman di seluruh Indonesia, khususnya terimakasih teman-teman di Kalimantan Selatan yang sudah mengundang kami untuk hadir pada acara ini,” tuturnya.

Selesai kegiatan Edu Camp, Martina mengaku berkewajiban mensosialisasikan ke masyarakat dan teman-teman mengenai apa yang didapatkan dalam kegiatan tersebut.

“Harapan saya pribadi ingin semakin diedukasi lagi tentang materi-materi genre. Dan juga, ketika pulang nanti ke Papua ada sesuatu yang bisa saya bawa pulang (dan) disampaikan kepada yang lain,” tuturnya.

Menurut Martina, materi PUP sangat penting karena menikah bukan urusan yang mudah.

“Membahas menikah di usia ideal dan berkaitan dengan pendewasaan usia perkawinan (PUP) menurut saya sendiri, hal itu sangat penting sekali karena ketika seseorang remaja mengetahui tentang PUP maka dia akan merencanakan bahwa akan menyiapkan keluarga yang lebih baik. Nah, kalau misalnya dia sudah menikah duluan maka sangat sayang sekali. Bahkan, pendidikannya sendiri pun belum maksimal tentu belum bisa melahirkan generasi yang lebih baik lagi. Maksudnya, dalam mendidik anaknya agar lebih baik,” jelasnya.

Baca Juga: Harganas 2019; Genre Indonesia Sampaikan KIE Dukung Pernikahan Ideal

Baca Juga: Garuda Tambah Frekuensi Penerbangan untuk Harganas XXVI, Simak Jadwalnya

Reporter : Nurul Mufidah
Editor: Muhammad Bulkini