Kebanjiran, Warga Asam Jelai Ketapang Kalbar Terancam Krisis Sembako

Warga Desa Asam Jelai, Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) terancam krisis sembako, akibat banjir yang melanda desa itu.

Banjir di Desa Asam Jelai Ketapang Kalbar. Foto-Antara

apahabar.com, KETAPANG - Warga Desa Asam Jelai, Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) terancam krisis sembako, akibat banjir yang melanda desa itu.

"Krisis sembako karena bantuan sembako untuk warga yang terdampak bencana banjir sulit sampai ke Desa Asam Jelai karena akses jalan darat ke wilayah itu masih terendam banjir," kata Kepala Desa Asam Jelai, Joni dilansir Antara, Jumat (21/10/2022).

Dia menjelaskan, aktivitas masyarakat di Desa Asam Jelai lumpuh total karena banjir yang terjadi sudah seminggu lebih itu.

"Ketinggian air banjir di wilayahnya kami pada badan jalan bisa mencapai lima hingga enam meter, bahkan ketinggian air di dalam rumah sampai lima meter," ungkapnya.

Dia mencatat, rumah yang terendam banjir di Desa Asam Jelai sebanyak 197 unit, yang meliputi 254 kepala keluarga dan 826 jiwa.

Joni menambahkan, kerugian dan kendala warga di desanya cukup banyak, diantaranya tidak adanya lagi stok elpiji dan toko-toko tutup karena barang dagangan warga habis tenggelam.

"Tidak adanya alat atau perahu untuk mengevakuasi warga kami dan terbatasnya fasilitas untuk pengungsian," katanya.

Kemudian, menurut dia jauhnya jarak desa untuk ke rumah puskesmas apalagi ke rumah sakit.

"Sulitnya evakuasi masyarakat pada malam karena tidak adanya PLN atau listrik. Bahkan susah melakukan komunikasi karena sulitnya jaringan internet," ujarnya.

Joni menambahkan memang bantuan sudah pernah ada seperti dari pihak kecamatan, perusahaan, Paroki Tanjung, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan anggota DPRD Provinsi Kalbar.

"Hari ini bantuan sembako baru bisa kami salurkan ke warga, berupa beras lima kilo, mie instan 11 bungkus, susu, sarden, minyak goreng. Pakaian bekas dapat satu lembar per satu KK, pempres dapat tiga lembar, susu satu kotak per 1 KK yang memiliki balita," katanya.

Ia berharap pihak terkait bisa memberikan perhatian khusus ke desanya, karena semua warga terdampak banjir dan aktivitas pekerjaan seratus persen lumpuh total. "Terlebih saat ini ketersediaan sembako sudah sangat terbatas," ujarnya.

Baca Juga: Kalbar Dilanda Banjir, Bangsal RSUD Abdul Azis Singkawang Terendam