Kebakaran Asrama Santri di Martapura Penghuni Sedang Pengajian, Diduga Korsleting Listrik

Kebakaran asrama santri di Jalan Kenanga Kompleks Griya Sekumpul Raya 2, Desa Indrasari, Martapura, saat penghuni sedang pengajian. Diduga korsleting listrik

Kebakaran asrama santri di Jalan Kenanga Desa Indrasari, Martapura, Kamis (4/5). Foto-DPKP Banar

apahabar.com, MARTAPURA - Sebuah asrama santri terbakar yang berada di Jalan Kenanga Kompleks Griya Sekumpul Raya 2, Desa Indrasari, Martapura, Kabupaten Banjar, Kamis (4/5) pagi.

Asrama Al-Fatih Mubarok itu berukuran 10 x 13 berlantai dua, yang terbakar di lantai II, tepatnya di ruangan kamar berukuran 4 x 6 meter.

Dari keterangan saksi, Hj Nursaibah, saat kejadian santri sedang mengikuti pengajian Guru Ghazali di lantai I.

"Saat tahu terjadi kebakaran semuanya langsung keluar dan menyelamatkan barang yang ada," ucapnya.

Saat kebakaran asrama santri, tampak dua orang terlihat tetap tenang di balkon, Kamis (4/5). Foto-istimewa.

Lantas mengapa ada santri yang berada di balkon lantai atas saat kejadian. Ia menjelaskan, kala itu mereka usai membuka jendela yang tertutup agar air pemadam bisa masuk.

"Pas mau turun api makin membesar, makanya mereka memilih ke balkon. Alhamdulillah semua selamat," tuturnya.

Kabel listrik terbakar di dinding samping kasur.

Dari pantauan di lokasi pasca-kejadian, ada dugaan disebabkan korsleting listrik. Sebab ada ditemuan kabel dan terminal listrik yang turut terbakar dalam ruang kamar.

Terminal listrik berada dekat kasur turut terbakar.

Sementara, dari laporan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Banjar, pemilik asrama tersebut atas nama Muhammad Rosyadi.

"Asrama dihuni 13 santri yang menyewa," ujar Kabid Pemadam Penyelamatan dan Sarpas DPKP Banar, Didin Miraji.

Ia melanjutkan, objek yang terbakar adalah ranjang susun berjumlah 7 buah. Terkait penyebab kebakaran masih diselidiki pihak berwajib.

"Ketika petugas tiba di lokasi, api masih aktif kemudian petugas bersama relawan melakukan pembasahan serta pendinginan," terangnya.