Nasional

Ke Bukit Soeharto, Jokowi Tatap Calon Ibukota Baru

apahabar.com, BALIKPAPAN – Presiden Joko Widodo meninjau langsung kawasan Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim,…

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dampingi Presiden Joko Widodo di Balikpapan. Foto-Seno/humasprovkaltim

apahabar.com, BALIKPAPAN – Presiden Joko Widodo meninjau langsung kawasan Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim, Selasa (7/5) siang, yang diusulkan sebagai calon ibukota baru. Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menyambut baik kedatangan itu.

"Informasi awal Presiden Joko Widodo akan ke Bukit Soeharto untuk melihat kemungkinan pemindahan ibukota negara ke Kalimantan Timur,” kata Plt Karo Humas Setprov Kaltim Hj Riawati, di Samarinda, dalam keterangan resminya.

Jokowi terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta menuju Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan sekira pukul 09.00 WIB atau 10.00 Wita.

Baca Juga: Ke Palangkaraya, Jokowi Tindaklanjuti Pemindahan Ibu Kota

Selain Hadi, tiba di Balikpapan sekitar pukul 12.00 Wita, Jokowi disambut jajaran Forkompimda di VIP Bandara SAMS Balikpapan.

Jokowi tampak ditemani Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil dan Seskab Pramono Anung.

Usai beristirahat, Jokowi dan rombongan bertolak menuju kawasan Bukit Soeharto.Titik peninjauan berada di Km 35+800 meter. Tepatnya di Seksi 2 Jalan Tol Balikpapan-Samarinda. Rombongan masuk melalui Km 48 Jalan Soekarno-Hatta. Megaproyek tol itu kini sedang dalam tahap penyelesaian dan pada akhir 2019 diharapkan sudah selesai.

“Tinggal 14 persen lagi sehingga akhir 2019 diharapkan sudah selesai,” ucap Jokowi saat meninjau Bukit Soeharto, dikutip apahabar.com dari Antara.

Jokowi, ingin pusat pemerintahan Indonesia terpisah dari pusat ekonomi bisnis dan jasa perdagangan.

Dirinya menilai, baik Balikpapan maupun Samarinda sudah memiliki bandara. Dari sisi infrastruktur pun memudahkan mobilitas orang maupun barang.

Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengusulkan taman hutan raya (Tahura) itu menjadi pengganti Jakarta sebagai ibukota.

Lahan Bukit Soeharto masih cukup luas dan merupakan milik negara. Dengan demikian, menurut Isran, biaya mendirikan ibu kota negara semakin murah.

“Saya mengusulkannya di Bukit Soeharto karena itu hutan milik negara dan jumlah penduduknya sedikit. Ketinggiannya jauh (dari bencana banjir),” tutur Isran pada Selasa (30/4).

Isran menilai lahan Bukit Soeharto sangat luas dibanding lahan Panajam Paser Utara (PPU) yang pernah diusulkan oleh mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.

Baca Juga: Menakar Potensi Ekonomi 'Kalsel' sebagai Calon Ibu Kota Negara

Bukit Soeharto disebutkan memiliki luas 61.850 hektare berada di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Panajam Paser Utara.

Menuju kawasan itu hanya membutuhkan waktu 45 menit dari Balikpapan dan 1,5 jam dari Samarinda.

Editor: Fariz Fadhillah