Kawasan Kumuh Makin Luas, Disperkim Banjarmasin Genjot Kolaborasi

Kawasan kumuh di Kota Banjarmasin makin bertambah banyak.

Sejumlah warga beraktivitas di bantaran sungai Martapura di kawasan Pasar Lima Banjarmasin. Foto: Antara.

apahabar.com, BANJARMASIN - Sejumlah program direncanakan Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman (Disperkim) Banjarmasin, seiring peningkatan luas kawasan kumuh di Kota Seribu Sungai.

Diketahui luasan kawasan kumuh di Banjarmasin telah mencapai 480 hektare.  Terjadi peningkatan yang cukup sifgnifikan, mengingat kawasan kumuh di Banjarmasin hanya 30 hektare di awal 2022.

"Peningkatan ini juga disinyalir akibat perubahan Rencana Tata Ruang wilayah (RTRW) yang mengkategorikan zona industri sebagai wilayah kumuh," papar Kepala Disperkim Banjarmasin, Chandra Iriandi Wijaya, awal pekan tadi.

"Kawasan itu merata di lima kecamatan, tetapi paling banyak di Banjarmasin Selatan," imbuhnya.

Pemkot Banjarmasin sendiri sudah berusaha menangani kawasan kumuh sejak 2015 yang mengacu kepada RTRW. Dalam masa awal penanganan, luasan riil kawasan kumuh di Banjarmasin mencapai 549 hektare.

Beberapa tahun dibenahi, luas riil kawasan kumuh tersisa 33 hektare di akhir 2022. Artinya Banjarmasin membutuhkan setidaknya lima tahun untuk menurunkan luasan kawasan kumuh.

"Upaya penurunan kawasan kumuh bisa terwujud. Kami juga menargetkan penataan tiap tahun 50 hektare kawasan kumuh setiap tahun. Kami juga berkolaborasi dengan Disperkim Kalsel," tukas Chandra.

Adapun indikator wilayah yang dikategorikan kumuh antara lain tata bangunan , jalan lingkungan, air bersih dan limbah sampah.

"Dari semua indikator, permasalahan yang paling berat adalah sampah dan butuh kerja sama dengan SKPD terkait," tandas Chandra.