Mayat Sekeluarga Kalideres

Kata Polda Metro Jaya Soal Motif Ajaran Sekte & Kelaparan di Kasus Mayat Sekeluarga

Kasus kematian sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat, sampai saat ini masih misterius, belum disimpulkan motif-motif penyebab kematian

Situasi olah TKP pembunuhan satu keluarga di Kalideres (foto:apahabar.com/Daffa)

apahabar.com, JAKARTA - Kasus kematian sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat, sampai saat ini masih misterius, belum disimpulkan motif-motif penyebab kematian.

Namun, beredar spekulasi isu-isu muncul soal penyebab tewasnya satu keluarga itu, salah satunya berkaitan sekte ataupun kelaparan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan dalam proses penyelidikan suatu kasus, penyidik tak boleh langsung berpikir sekte.

"Jadi begini ya, dalam melaksanakan penyelidikan suatu kasus, kami dari penyidik tidak boleh memiliki mindset, misalnya sekte," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, kepada wartawan di lokasi, Kamis (17/11). Kemarin.

Baca Juga: Kematian Keluarga di Kalideres Dikaitkan dengan Ajaran Shantara, Apa Itu?

Hengky pun mengatakan bahwa kita tidak bisa menyimpulkan sementar ini, maka dalam penyelidikan ini, kita datangkan para ahli untuk mencari penyebab motif dari tewasnya satu keluarga ini.

"Sekali lagi kita tidak bisa menyimpulkan sementara, malam ini kita datangkan tim ahli untuk mencari berbagai kemungkinan," imbuhnya.

Selanjutnya, kata Hengky disinggung soal dirinya membantah bahwa menduga kematian satu keluarga itu karena kelaparan. Pihaknya menambahkan bahwa dirinya tidak menyanggah, melainkan ini belum menjadi sebuah kesimpulan.

"Kami enggak menyangga, tapi ini kan belum menjadi sebuah kesimpulan," ucapnya.

Baca Juga: Hasil Olah TKP Kalideres, Polisi Beber Temuan-Temuan Baru

Hengky kembali menegaskan bahwa nanti tim ahli yang akan mendalaminya, ini masih berproses semua, nanti kalau sudah selesai semua kita akan rilis bersama tim ahli secara komprehensif.

"Ini nanti ahli yang akan mendalami. Ini masih dalam proses semua, nanti waktunya setelah selesai akan kita rilis bersama tim ahli secara komprehensif," imbuhnya.