Pencegahan Kasus Stunting

Kasus Stunting di Boyolali Alami Penurunan, Ratusan TPK Mulai Disiapkan

Jumlah kasus stunting di Kabupaten Boyolali tahun ini mencapai 4.137 kasus atau setara dengan 7,06 persen. Jumlah tersebut mengalami penurunan.

Ilustrasi pencegahan kasus stunting. (Foto: IDX Channel)

apahabar.com, JAKARTA - Jumlah kasus stunting di Kabupaten Boyolali tahun ini mencapai 4.137 kasus atau setara dengan 7,06 persen. Jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai angka 8 persen. Jumlah kasus tersebut masih di bawah kasus nasional yang mencapai angka 21 persen

Meski begitu, Pemkab Boyolali melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Boyolali, Jawa Tengah akan menyiapkan ratusan anggota tim pendamping keluarga (TPK).

"Hal itu dilakukan untuk penanganan percepatan penurunan kasus stunting di wilayah tersebut," kata Kepala DP2KBP3A Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalila seperti dilansir Antara, Minggu (5/3).

Baca Juga: Warning, Obesitas Juga Bisa Picu Stunting

Saat ini, dari 22 kecamatan di Boyolali sudah terdapat 818 TPK yang terdiri dari 2.464 kader yang disiapkan untuk mengikuti peningkatan pelatihan pengetahuan dan keterampilan untuk mempercepat penurunan stunting yang akan digelar pada Maret mendatang.

TPK tersebut nantinya akan bertugas mendampingi keluarga dengan kasus balita stunting. Termasuk di antaranya keluarga yang berisiko stunting juga akan mendapatkan pendampingan.

Adapun unsur TPK tersebut terdiri dari tiga unsur seperti tenaga bidan, kader pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK), dan kader keluarga berencana (KB).

Baca Juga: Cegah Kasus Stunting Meluas, Bantul Optimalkan Peran Posyandu

Sedangkan dalam lingkup rukun tetangga (RT) sebanyak akan disiapkan sebanyak dua hingga tiga anggota. Sebab, kader TPK dalam satu tim terdiri dari tiga orang.

"Dalam implementasi pendampingannya, TPK akan menyasar calon pengantin, ibu hamil, bayi usia dua tahun, bayi usia lima tahun dan ibu pascabersalin," tutupnya.