Kalsel

Karhutla, PR Tahunan Masih Mencari Solusi Permanen

apahabar.com, BANJARBARU – Saban tahun masalah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) selalu muncul, termasuk dampaknya. Namun,…

Cari solusi permanen dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi Satuan Tugas Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Kalsel di Banjarbaru, Jumat (13/09). Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

apahabar.com, BANJARBARU – Saban tahun masalah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) selalu muncul, termasuk dampaknya. Namun, sepertinya belum ada solusi permanen untuk mengatasi masalah tersebut.

Termasuk dalam gelaran Rapat Koordinasi dan Evaluasi Satuan Tugas Penanganan Karhutla wilayah Kalsel yang digelar di Banjarbaru, Jumat (13/09). Peserta rakor masih berkutat mencari solusinya secara permenan, hingga pembahasannya jadi perhatian serius.

Bahkan, program pencegahan yang merupakan inisiansi Kepala BNPB dirasa masih belum maksimal. Mengingat pelaksanaan maupun tanggung jawab tetap kepada Pemerintah Daerah.

“Walaupun pencegahan ini sedikit demi sedikit, namun berharap kedepan bisa melihatkan hasil. Karena pencegahan ini bersifat merubah mindset masyarakat,” ujar Tenaga ahli BNPB Mayjend (purn) Drs Amrin saat ditemui seusai rakor.

Selama beberapa hari berada di Banjarmasin, Amrin mengaku jika setiap pagi sudah merasakan kabut asap. “Bahkan, Wakapolri pun tertunda kedatangannya kemarin,” sesalnya.

Masalah Karhutla menurutnya tak bisa ditutupi. Karena beritanya tersebar kemana-mana. “Kita tidak bisa cari pembenaran sebab memang itu nyatanya,” sambungnya.

Berdasarkan data BPBD Rabu (11/09), kasus kebakaran hutan dan lahan di Kalsel telah mencapai 3.359,1 hektar atau tepatnya 3.279,35 hektar lahan terbakar, dan 79,75 hektar hutan terbakar.

Amrin sadar jika personel di lapangan masih kurang dan peralatan pemadaman pun juga terbatas. Sehingga, perlu bantuan dari siapa pun yang memiliki alat pemadaman.

Belum lagi, masalah lokasi yang tidak bisa dijangkau. Karena menurutnya dari laporan yang diterima di lapangan, hal itu masih banyak ditemui.

Ia pun berharap Wali Kota Banjarbaru membuatkan jalan terobosan untuk titik daerah yang tidak bisa dijangkau. Terutama di sekitar Bandara. Selain jalan, ia juga minta dibuat embung atau kanal yang dapat menampung air kala musim hujan.

“Kita hanya punya semangat, namun semangat saja pun tidak akan menyelesaikan suatu masalah. Komunikasi semua yang pihak penting,” tuturnya sembari memberikan salam hormatnya kepada teman teman di lapangan.

Terlepas dari hal itu, Amrin membocorkan jika Presiden RI Joko Widodo akan meninjau Karhutla di Kalsel. “Saya dengar nanti presiden ke sini. Tolong kerjasama bahu-membahu untuk mencegah Karhutla, penegasan hukum harus ditindak, oknumnya langsung ditangani dengan hukum, jangan ragu,”

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalsel H A Alam pun menyetujui masalah Karhutla perlu sinergitas semua pihak.

Salah satunya kendala di lapangan mengenai keterbatasan peralatan pemadaman.

Meski demikian ia menegaskan Karhutla di Kalsel masih bisa ditangani dengan baik.

Namun tetap saja menurutnya, perlu ada solusi jangka panjang. Sehingga masalah Karhutla dapat diminimalisir saban tahunnya.

Dan itu diakuinya belum ditemukan seperti apa solusinya. “Kalsel merupakan salah satu daerah penanganan Karhutla yang terbaik selama ini, maka sinergritas itu penting. Hal ini tidak terjadi baru saja, tetapi sudah lama maka dari itu perlu adanya solusi jangka panjang atau permanen yang harus dilakukan,” tegasnya.

Ia menyarankan, solusi jangka panjang atau permanen yang harus dilakukan yaitu dengan melibatkan Dinas Pertanian, dalam upaya merubah mindset masyarakat, agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.

“Dan melibatkan Dinas Kehutanan untuk bergerak melindungi hutan lindung. Agar masyarakat terutama masyarakat pedalaman tidak melakukan hal yang sama,” usulnya mengakhiri perbincangan.

Baca Juga: Waspada, Kabut Asap Pekat Selimuti Jalan Trans Kalimantan di Tala

Baca Juga: Hadapi Karhutla, Esok Warga Kalsel Salat Istigasah

Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin