apahabar.com, BANJARMASIN – Menghadapi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang masih menghantui Kalimantan. Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor menyalurkan bantuan dua buah truk tangki air ke Kalimantan Tengah.
Bantuan ini diminta langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar kepada Paman Birin melalui panggilan telepon.
“Tadi siang kita dapat telepon, apakah bisa membantu sarana pemadam kebakaran yang kapasitasnya antara 10-20 ribu,” ucap Paman Birin di depan Gedung Mahligai Pancasila, Senin (23/9) malam.
Permintaan itu langsung diresponnya dengan mengirimkan dua truk tangki air berkapasitas 20 ribu dan 5 ribu. Pengiriman dilakukan pada malam itu juga melalui perjalanan darat dengan tambahan 10 personil petugas pemadam.
“Tugasnya akan membantu Karhutla. Orangnya hanya 10 personil, tapi kita yakin ada semua di lapangan,” lanjutnya
Bantuan ini diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah pemadaman Karhutla.
“Karena jauh, jadi air susah mengangkut, sehingga perlu alat untuk menampung banyak. Jadi kita bawa yang 20 ribu, lumayan tidak sering bolak balik,” jelasnya.
Untuk selanjutnya, Pemprov Kalsel siap mengirimkan bantuan apabila dirasa masih diperlukan.
“Apabila ada permintaan lagi kita siap membantu sebagai provinsi tetangga. Kalau pak gubernurnya bilang cukup, kita akan tarik atau mereka akan kembalikan ke sini,” paparnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua BPBD Kalsel Wahyuddin mengatakan, bantuan ini dikerahkan sebab Kalteng kekurangan tangki air untuk melakukan pemadaman Karhutla.
“Gubernur membantu dengan tangki yang besar sekaligus, jadi otomatis bisa membantu menyebarkan air ke tangki-tangki yang kecil itu,” ucap dia.
Terlebih, dirinya menilai kondisi di Kalsel saat ini sudah mulai bisa diatasi sehingga sebagai Provinsi yang bertetangga sudah sepatutnya untuk saling membantu.
“Karena di daerah kita relatif sudah terkendali, jadi sekarang ini kita fokus pada membantu daerah tetangga,” imbuhnya.
Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan BPBD Kalteng untuk mengarahkan pembagian air pada posko-posko yang sudah tersebar.
Reporter: Musnita Sari
Editor: Muhammad Bulkini