Kalsel

Karhutla Masih Terjadi di Tanah Laut

apahabar.com, PELAIHARI – Meski hujan sempat menguyur Kabupaten Tanah Laut, namun ancaman kebakaran hutan dan lahan…

Kebakaran hutan dan lahan di Tanah Laut. Foto-apahabar.com/dok.

apahabar.com, PELAIHARI - Meski hujan sempat menguyur Kabupaten Tanah Laut, namun ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sana masih terjadi.

Contohnya saja, sejak kemarin sudah ada 6 kejadian kebakaran lahan. Umumnya yang terbakar merupakan semak belukar.

Kepala BPBD Tanah Laut, HM Kusri mengatakan, kejadian itu tak luput dari kondisi cuaca sangat panas dan intesitas hujan yang tidak merata.

Namun demikian, menurutnya kebakarn lahan mengalami penurunan bulan Oktober ini. "Saat ini hanya terjadi kebakaran hutan dan lahan, tiga sampai empat kejadian," kata Kusri kepada apahabar.com, Kamis (10/10).

Berdasarkan data tim, kebakaran Rabu (9/10), menghanguskan lahan seluas kurang lebih 1,5 hektar di RT 07 RW 02 Desa Banyu Irang Kecamatan Bati-Bati pukul 11.53 Wita.

Kemudian kebakaran lahan di Desa Bentok Kampung, Kecamatan Bati-Bati RT07/03 seluas 3 hektar sekitar pukul 13.53 Wita.

Selanjutnya pukul 14.00 Wita, kebakaran lahan juga terjadi di Desa Muara Kintap RT7, Kecamatan Kintap, dengan luas lahan yang terbakar kurang lebih 2 hektar.

Tak hanya itu, pukul 14.30 Wita, kebakaran lahan menghampiri Desa Batakan, Kecamatan Panyipatan, dengan luas lahan yang terbakar kurang lebih 3 hektar.

Menyusul kemudian kebakaran lahan di Jalan Mawar (Santul), Desa Panggung, Pelaihari, sekitar 18.10 Wita. Ada pun luas lahan yang terbakar kurang lebih 1,5 hektar.

‘Terakhir kebakaran lahan di Desa Jorong, dengan luas lahan yang terbakar 0,5 hektar," ujar Kusri.

Untungnya, kebakaran hutan dan lahan mampu dikuasai berkat kesigapan TRC BPBD Tanah Laut, dibantu relawan, Tim 6 Subsatgas 8 Kodim 1009/Pelaihari, Damkar Tanah Laut, Posko Aju Polres Tanah Laut, Manggala Agni dan MPA.

Kusri menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dengan bahaya Karhutla. Dia juga meminta warga untuk tidak menggunakan cara instan ketika membuka lahan dengan cara membakarnya.

"Dampak negatif yang di timbulkan sangat banyak, bukan hanya materi, tapi juga bagi kesehatan,” pungkas Kusri.

Baca Juga: Hujan Mulai Turun, BPBD: Jangan Lengah, Karhutla Masih Mengancam

Baca Juga: Karhutla Marak 'di Desa', PMD Kalsel Agendakan Rakor untuk Penanganan

Reporter: Ahc14
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin