Kalsel

Karhutla Kalsel Naik Status; Tanggap Darurat

apahabar.com, BANJARBARU – BPBD Kalsel menaikkan status dari Siaga Darurat menjadi Tanggap Darurat Kebakaran Hutan dan…

Ratusan anggota BPK membantu penggemburan Karhutla di Banjarbaru. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

apahabar.com, BANJARBARU - BPBD Kalsel menaikkan status dari Siaga Darurat menjadi Tanggap Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Kenaikan status ini telah ditetapkan mulai 23 September lalu, semenjak 2 Kabupaten / Kota dinaikkan statusnya menjadi Tanggap Darurat Karhutla.

Kepala pelaksana BPBD Kalsel, Wahyuddin telah membenarkan hal tersebut.

“Mulai 23 September lalu kita melakukan peningkatan status siaga darurat menjadi tanggap darurat, karena selain Banjarbaru ada lagi yang tanggap darurat itu di HSU dan Balangan,” ujarnya saat di temui di jalan Lingkar Utara Guntung Damar, Kamis (26/9) pagi.

Karena sudah ada 2 Kabupaten/ Kota bahkan lebih yang statusnya tanggap darurat Karhutla, maka otomatis provinsi menaikkan statusnya menjadi tanggap darurat.

“Penyebab utamanya dari kenaikan status ke tanggap ini ada 3, pertama tanggal 17 dan 18 kemarin dari DLHD Banjarbaru mengatakan udara di Banjarbaru tidak sehat, kedua prediksi BMKG itu awal musim hujan pada dasarian ke 3 Oktober, dan terakhir karena sudah ada 3 Kabupaten/Kota yang statusnya tanggap darurat,” jelas Wahyuddin.

Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, Wahyuddin saat ditemui seusai apel gabungan di Jalan Lingkar Utara, Guntung Damar, Kamis (26/9). Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

Menurutnya dengan dinaikkan status Kalsel menjadi tanggap darurat, maka konsekuensinya dalam 14 hari ke depan seluruh personel pemadaman baik dari pemerintah provinsi maupun masyarakat harus berupaya semaksimal mungkin.

“Dalam 14 hari ini kita berupaya untuk mengarahkan sumber daya yang ada. Jadi segenap upaya kita lakukan untuk asap itu, sehingga jangan sampai mengganggu. Jadi kita kerahkan ini ada 60 BPK ditambah kemarin 20 BPK jadi 80 BPK. Selain itu kita mengerahkan tenaga kesehatan dengan sedia rumah oksigen, tapi jika 14 hari kurang, bisa ditambah lagi,” ungkapnya.

“Kemudian ada beberapa peralatan di Guntung Damar yang menunjang juga untuk pemadaman dan menggunakan air irigasi untuk merendam gambut yang terbakar, sehingga dalam 2 hari terakhir ini terlihat di Guntung Damar relatif tidak ada asap lagi,” sambungnya.

Adapun lokasi yang menjadi fokus pembasahan dalam beberapa hari terakhir adalah di 6 titik terparah.

“Mereka akan menggembur api di 6 titik, 4 titik di Guntung Damar, 1 titik di Liang Anggang, 1 titik di seberang SMPN 14 Trikora, Tekukur dan Pembataan juga Pengayuan,” ungkapnya.

“Itu di rendam juga di sana. Mudah-mudahan dalam minggu ini di Guntung Damar bisa dikendalikan. Di Pembataan Pengayuan itu sudah bergeser ke Lingkar Selatan, itu menjadi fokus kita juga dalam beberapa hari kedepan,” tutur Kalak BPBD yang akrab disapa Ujud ini

Karena itu, sambungnya, pihaknya mengerahkan semua sumber daya manusia yang ada di provinsi dan di masyarakat untuk melakukan pemadaman dan pengurangan asap di sekitar bandara.

Baca Juga:Karhutla Kalsel Jadi Atensi Penuh Mabes Polri

Baca Juga: Karhutla Mulai Terkendali, Pemprov Kalsel Bantu Pasokan Air ke Kalteng

Baca Juga: Protes Karhutla, Ribuan Mahasiswa Demo Kegubernuran Kalsel

Baca Juga: Presiden Jokowi Berencana ke Kalteng Tinjau Karhutla

Baca Juga: Karhutla, PT Adaro Kirim Tim Gabungan Brigdal ke Kalteng

Reporter: Nurul MufidahEditor: Muhammad Bulkini