Kalsel

Karhutla Intai Kalsel, Terpantau Titik Api Terparah di Dua Wilayah HSS

apahabar.com, BANJARBARU – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih mengintai Kalimantan Selatan (Kalsel). Pasalnya, menurut Kepala…

Ilustrasi Karhutla. Foto-apahabar.com/dok

apahabar.com, BANJARBARU – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih mengintai Kalimantan Selatan (Kalsel).

Pasalnya, menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalsel, Abriansyah Alam, beberapa hari terakhir hotspot atau titik api semakin meningkat, utamanya di Hulu Sungai Selatan (HSS).

“Hari ini hotspot terparah ada di Daha Utara dan Daha Selatan (HSS), itu lumayan besar apinya,” ucapnya kepada apahabar.com, Sabtu (9/10).

Dia mengakui masih terdapat beberapa hotspot yang terlewatkan alias tidak sempat tertangani.

Kendati demikian, Alam mengaku bersyukur cuaca hujan membantu kinerja petugas di lapangan untuk memadamkan api.

“Hujan sangat membantu. Ketika ada hotspot-hotspot yang tidak tertangani, (hujan) paling tidak bisa membantu memadamkan hotspot tersebut,” bebernya.

Menurutnya, situasi Karhutla di Kalsel masih bergantung pada kondisi cuaca. Bila hujan, atau minimal mendung saja sudah boleh dikatakan aman.

“Yang kita khawatirkan ini, cuaca panas ditambah angin kencang, sehingga berpotensi dapat mempercepat menyalanya api dan melebar ke mana-mana,” ujar Alam.

Menilik data BPBD Kalsel per 8 Oktober 2021, tercatat sudah seluas 1.991,3 hektar hutan dan lahan yang terbakar di Bumi Lambung Mangkurat sepanjang tahun ini.

Kawasan terparah akibat Karhutla ada di Kabupaten HSS. Perkiraan luas terbakar mencapai 621,2 hektar, dengan jumlah hotspot yang ditangani helikopter water bombing sebanyak 63 titik. Sedangkan perkiraan luas yang berhasil dipadamkan tercatat 546 hektar.

Karhutla terparah kedua adalah Kota Banjarbaru. Disusul Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tapin, Barito Kuala, Hulu Sungai Utara dan terakhir di Hulu Sungai Tengah.