berita Batola

Karhutla di Semangat Dalam Batola, Relawan Pemadam Mulai Kewalahan

Kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin mengganas di Kecamatan Alalak, Barito Kuala (Batola).

Akses dan titik air menjadi kendala relawan untuk memadamkan karhutla di Semangat Dalam, Kamis (28/9). Foto: apahabar.com/Riyad

apahabar.com, MARABAHAN - Kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin mengganas di Kecamatan Alalak, Barito Kuala (Batola).

Bahkan api bisa tiba-tiba menjalar ke lahan kosong seluas 5 hektare di dekat Kompleks Taman Lenny Jaya Residence, Desa Semangat Dalam, Kamis (28/9). 

Sebelumnya api memang sudah terlihat menyala di kawasan lain. Sebenarnya cukup jauh, tetapi dengan cepat menjalar lantaran dibantu cuaca panas dan tiupan angin.

"Api semakin merajalela sekitar pukul 12.00, ketika matahari sedang terik," papar Riyani (33), salah seorang warga di lokasi kejadian. 

Selanjutnya api semakin membesar hingga mendekati pukul 14.00 Wita. Kemudian relawan pemadam kebakaran mulai berdatangan dan berusaha menjinakkan si jago merah.

"Saya sudah empat tahun menetap di Semangat Dalam. Namun baru sekarang menemui kebakaran lahan. Kemarin juga sempat kebakaran di belakang rumah, tetapi tidak terlalu besar," ungkap Riyani. 

Kendati rumah dikelilingi karhutla, warga Taman Lenny Jaya Residence dan sekitarnya tidak mengalami inspeksi pernafasan, "Cuma kabut asap yang cukup tebal setiap pagi," tukas Riyani.

Sementara relawan pemadam kebakaran dari MG Elang, Hasbianoor, menjelaskan harus membagi fokus dan tenaga untuk memadamkan karhutla di Semangat Dalam. 

Sebelum bergerak menuju Taman Lenny Jaya, mereka lebih dulu berjibaku memadamkan api di Kompleks Persada Raya II mulai pukul 10.00 Wita. 

“Kemudian sekitar pukul 12.00, kami dikabari soal karhutla di Taman Lenny Jaya. Setelah api di Persada Raya II mulai menurun, kami langsung berangkat lagi," jelas Hasbianoor.

"Ketika kami datang ke lokasi, titik api hanya menyala di beberapa tempat. Namun lantaran angin kencang dan panas, titik api mulai menyebar dan semakin banyak,” jelasnya.

Oleh karena jauh dari sungai, proses pemadaman terkendala suplai air. Ini belum ditambah titik api yang cukup jauh dan sulit dijangkau selang air. 

"Menyikapi karhutla yang semakin sering terjadi, seharusnya pemerintah dan instansi terkait bisa merangkul pemadam swasta di Kalimantan Selatan," tegas Hasbianoor.