apahabar.com, BANJARMASIN – Badan Ekskutif Mahasiswa se-Kalimantan Selatan kembali melakukan unjuk rasa di Depan Sekretariat DPRD Kalsel.
Demo sendiri bertepatan dengan satu tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Pada aksi kali ini, aparat kepolisian meminta mahasiswa agar membubarkan diri pada pukul 18.00 Wita.
“Kita tidak ingin kepentingan umum terganggu,” ucap Kapolda Kalsel, Irjen Pol Nico Afinta kepada awak media, Selasa (20/10) siang.
Jenderal bintang dua itu tidak ingin peristiwa seperti aksi demonstrasi sebelumnya terjadi kembali.
Di mana, kala itu massa membubarkan diri sekira pukul 00.00 Wita.
“Kala itu, kami mendapat surat dari RT, RW, pasar, dan pihak bank di sekitar lokasi demonstrasi,” katanya.
Menurutnya, mahasiswa mempunyai hak untuk menyampaikan pendapat di depan umum, namun juga memiliki kewajiban untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan orang lain.
“Mereka mempunyai kewajiban menjaga hak orang lain untuk memakai jalan raya,” tegas eks Direskrimum Polda Metro Jaya ini.
Kendati demikian, ia meminta seluruh anggota agar tetap memberi ruang kepada mahasiswa untuk menyampaikan pendapat.
“Tidak ada keinginan dari aparat kepolisian untuk bentrok. Kalau ada yang luka, maka keluarga yang bersangkutan susah. Daripada sama-sama susah, lebih baik menjaga keamanan dan kenyamanan bersama. Saya menggunakan ultimatum remidium, penegakan hukum pidana adalah jalan terakhir,” pungkasnya.