Tak Berkategori

Kantong Teh Celup Awalnya Dipakai Untuk Sampel Teh, Ini Fakta Menariknya

apahabar.com, JAKARTA – Kantong teh celup yang kini digunakan sebagai kemasan teh ternyata ditemukan tak sengaja….

apahabar.com, JAKARTA – Kantong teh celup yang kini digunakan sebagai kemasan teh ternyata ditemukan tak sengaja. Ribuan tahun lalu bahkan kantong teh celup terbilang mewah karena terbuat dari kain sutera.

Teh sudah dinikmati selama lebih dari 5.000 tahun. Menurut Coffee Tea Warehouse, minuman ini pertama kali ditemukan oleh Kaisar Shen Nung di Tiongkok pada tahun 2732 SM dan sejak itu menjadi salah satu minuman paling populer di dunia.

Jauh sebelum ada kantong teh celup, orang menyeduh teh dengan cara memasukkan daun Camellia Sinensis ke dalam cangkir lalu mengguyurnya dengan air hangat. Kini menyeduh teh terbilang lebih praktis karena bubuk teh sudah dimasukkan ke dalam kantong dengan benang sebagai pegangan.

Kantong mungil yang biasanya dilengkapi tali ini ternyata ditemukan secara tidak sengaja. Meski demikian kantong teh mungil ini sukses mengubah cara minum teh bagi banyak orang, bahkan sampai saat ini.

Dilansir dari Mashed (9/6) berikut sejarah penemuan kantong teh celup.

1. Cara seduh teh gaya klasik

Sejak pertama kali ditemukan, orang-orang menyeduh teh dengan cara menyiramnya menggunakan air panas. Ada juga sebagian yang memilih merebus daun teh hingga mendidih. Cairan teh ini kemudian dinikmati ketika aroma dan warnanya cukup pekat.

Sebelum disajikan, teh biasanya akan disaring terlebih dahulu agar ampasnya tidak mengganggu ketika diminum. Cara ini dilakukan selama ribuan tahun. Sampai akhirnya ada inovasi untuk menggunakan wadah logam kecil yang dilengkapi rantai. Inilah kantong teh klasik yang populer sampai awal abad ke-20.

Kantong teh pada awalnya digunakan untuk membagikan sampel teh untuk pelanggan. Menurut Asosiasi Teh dan Infus Inggris, kantong teh pertama ditemukan oleh pedagang teh yang berbasis di New York bernama Thomas Sullivan sekitar tahun 1908.

Saat mencoba membuat sampel untuk pelanggannya, Sullivan memutuskan untuk membagi sedikit tehnya menggunakan potongan sutera kecil. Sample teh ini kemudian dibagikan kepada orang-orang untuk dicoba. Namun ternyata orang-orang mulai menggunakan kantong sutra ini dengan cara yang sama seperti menggunakan wadah logam penyaring teh.

Karena dianggap praktis dan hasil tehnya nikmat, akhirnya orang-orang mulai menggunakan metode seduh teh dalam kantong sutera.

3. Kain sutera diganti kain kasa dan kertas

Merasa teknik seduh teh dengan kantong ini lebih praktis dan efisien, maka orang mulai banyak mengandalkan kantong teh yang terbuat dari kain. Saat itu penggunaan kain sutra mulai dialihkan menggunakan kain kasa.

Tahun 1920-an, kantong teh kain ini sudah dijual secara komersil. Ada dua kemasan yang tersedia yakni kemasan kecil untuk menyeduh teh dalam cangkir, dan kemasan besar untuk seduhan teh menggunakan teko.

Lambat laun, penggunaan kain kasa dialihkan lagi dengan menggunakan kertas yang diberi seutas tali. Kantung teh inilah yang kemudian kita kenal saat ini. Banyak produsen teh yang mengemas bubuk teh menggunakan kantong teh celup.