Kalsel

Kampanye Safety Riding, Satlantas Polres Batola Masuk Sekolah

apahabar.com, MARABAHAN – Suasana upacara pagi di 14 sekolah yang berada di Barito Kuala, Senin (28/10),…

Kasat Lantas Polres Barito Kuala, AKP Faisal Amri Nasution, menjelaskan SIM kepada siswa SMA 1 Marabahan, Senin (28/10). Foto-Sat Lantas Polres Batola

apahabar.com, MARABAHAN – Suasana upacara pagi di 14 sekolah yang berada di Barito Kuala, Senin (28/10), sedikit berbeda dibandingkan biasanya.

Selain dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, pembina upacara bukan kepala sekolah maupun guru.

Sosok yang menjadi pembina upacara mengenakan seragam coklat-coklat dan bertopi putih.

Pemandangan tidak biasa tersebut disebabkan kehadiran anggota Sat Lantas Polres Batola di 14 sekolah, terdiri dari 7 tujuh SMA sederajat dan 7 SMP sederajat.

Mulai dari SMAN 1 Marabahan, SMKN 2 Marabahan, SMAN 1 Alalak, MAN 4 Batola, SMA GIBS, MAN 5 Batola, SMAN 1 Anjir Pasar dan SMAN 1 Rantau Badauh.

Kemudian SMPN 1 Mandastana, SMPN 2 Alalak, SMPN 3 Marabahan, SMPN 4 Marabahan, SMPN 5 Marabahan dan MTSN 2 Batola.

“Kehadiran kami sebagai pembina upacara di sekolah merupakan bagian program Police Goes To School,” papar Kasat Lantas Polres Batola AKP Faisal Amri Nasution.

“Disamping memperingati Hari Sumpah Pemuda, kami juga mensosialiasikan kampanye Selamatakan Kakanakan Banua,” imbuh perwira pertama yang kebagian menjadi pembina upacara di SMA 1 Marabahan ini.

Selamatakan Kakanakan Banua merupakan salah satu program unggulan Ditlantas Polda Kalimantan Selatan. Program ini bertujuan mengurangi kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar.

“Berkaitan dengan program ini, kegiatan di SMA 1 Marabahan juga ditambahkan safety riding berupa contoh menggunakan kendaraan yang baik,” jelas Faisal.

“Kami berharap semua program keselamatan di jalan ini didukung Dinas Pendidikan, sekolah, komite sekolah, pelajar sendiri dan orang tua,” tambahnya.

Setelah mendapatkan sosialisasi, orang tua juga sudah memahami bahwa sewaktu-waktu anak mereka pulang ke rumah membawa surat tilang, lantaran berkendara tanpa SIM.

“Tidak ada toleransi untuk pelajar yang menggunakan kendaraan tanpa SIM. Melalui Selamatakan Kakanakan Banua, kami sekaligus menyamakan persepsi semua pihak tentang keselamatan berkendara,” tandas Faisal.

Baca Juga:Normalisasi Sungai Terkendala Bangunan Tepi Sungai, Pemkot Mati Pikir?

Baca Juga:Sayed Jafar berharap Warga Kurang Mampu Terdaftar di BPJS Kesehatan

Reporter: Bastian Alkaf

Editor: Aprianoor