Kalsel

Kalsel Tanggap Darurat, Banjir Sudah Rendam 5 Daerah

apahabar.com, BANJARBARU – Gubernur Sahbirin Noor resmi menaikkan status bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung,…

Sebagian kawasan Banjarmasin, Rabu (8/12), masih terendam banjir. Foto-apahabar/Syaiful Riki

apahabar.com, BANJARBARU – Gubernur Sahbirin Noor resmi menaikkan status bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan gelombang pasang, menjadi tanggap darurat.

Lewat surat keputusan bernomor 188.44/0773/KUM/2021, status tanggap darurat berlaku sejak 3 Desember.

Penetapan status ini mengacu pada perkiraan cuaca BMKG bahwa pada November 2021 sampai Januari 2022 Kalsel berpotensi dilanda banjir dan puting beliung serta akan terdampak fenomena La Nina.

"Status tanggap darurat berlaku selama 14 hari, dari 3-16 Desember 2021," tulis Paman Birin dalam suratnya.

Tanggap darurat masih akan melihat pada situasi dan kondisi ke depan. Apabila bencana semakin meningkat, status tanggap darurat akan diperpanjang kembali dengan ketentuan yang berlaku.

5 Daerah Terdampak

Hujan deras disertai air pasang membuat kawasan yang terdampak banjir di Kalimantan Selatan kian meluas.

Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru, Hulu Sungai Tengah (HST), dan Kota Banjarmasin masuk daftar kawasan terdampak, Rabu (8/12).

Meminjam data Tanggap Darurat Bencana (Taruna) Provinsi Kalsel, banjir hampir merendam seluruh kecamatan di Banjarmasin, terkecuali bagian timur.

Di HST, banjir merendam Kecamatan Pandawan, Barabai, dan Hantakan.

Sementara di Kabupaten Tanah Bumbu, Kotabaru, dan Tanah Laut, banjir rob hanya melanda di wilayah bagian pesisir.

Pembina Teknis Tagasa Kalsel Achmadi mewanti-wanti seluruh daerah.

Curah hujan tinggi yang diprediksi BMKG masih mengguyur beberapa hari ke depan tak menutup kemungkinan membuat banjir meluas.

"Semua kabupaten dan kota se-Kalsel berpotensi bencana hidrometeorologi," katanya dihubungi apahabar.com, Rabu (8/12).

Dia mengimbau warga agar terus waspada terhadap cuaca ekstrem. Sebab, selain banjir, tanah longsor serta angin puting beliung juga mengancam Bumi Lambung Mangkurat.

"Jangan berteduh di bawah pohon atau pun berhenti bekerja di tengah sawah, lapangan terbuka ketika mendung tebal akan datangnya hujan deras," pesannya.

"Termasuk air pasang di dalam rumah. Matikan listrik dalam rumah bila banjir sudah masuk rumah. Tetap tenang dan akrab bencana," tambah Achmadi.

Lebih jauh, pria yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Dinsos Kalsel ini bilang sejumlah logistik bantuan telah disiapkan.

Selain itu, Tim Rescue kini terus siaga apabila ada warga yang perlu dievakuasi.

"Termasuk menyiapkan tim psikososial bagi warga terdampak bencana tersebut yang mengalami traumatik akibat bencana terulang-ulang," pungkasnya.