News

Kalsel Rawan Bencana, Pemprov Klaim Sudah Lakukan Langkah Antisipatif

apahabar.com, BANJARBARU – Gubernur Sahbirin Noor mengakui Kalimantan Selatan memang rawan akan bencana. Dalam setahun, Bumi…

Oleh Syarif
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mendengarkan arahan Presiden Jokowi soal antisipasi pencegahan dan penanggulangan bencana secara virtual di Command Center Setdaprov Kalsel, Banjarbaru, Rabu (23/2). Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARBARU – Gubernur Sahbirin Noor mengakui Kalimantan Selatan memang rawan akan bencana.

Dalam setahun, Bumi Lambung Mangkurat dihantui dua bencana alam yakni banjir (saat musim hujan) serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bila musim kemarau.

Hal tersebut diakui Sahbirin usai mengikuti usai mengikuti Rakornas BNPB 2022 secara virtual dari Command Center Setdaprov Kalsel, Banjarbaru, Rabu (23/2).

Kendati begitu, pria yang akrab disapa Paman Birin itu mengklaim Pemprov Kalsel selama ini sudah melakukan langkah-langkah antisipatif.

"Seperti pelatihan kesiapan personil penanggulangan bencana, kerjasama dengan pihak terkait, dan upaya pencegahan lainnya," ujarnya.

Rakornas dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo secara virtual dari Istana Bogor.

Dalam arahannya, presiden meminta kepala daerah melakukan upaya penanggulangan bencana alam maupun non alam seperti pandemi Covid-19 yang hingga kini belum terkendali.

"Arahan presiden agar kita melakukan antisipasi dan pencegahan agar sudah siap bila musibah terjadi, termasuk daerah kita Kalsel, harus kerja maksimal," kata Paman Birin.

Presiden Jokowi mengatakan bencana telah menjadi keseharian masyarakat karena Indonesia dilingkari oleh ring of fire.

Indonesia juga termasuk 35 negara yang paling rawan resiko bencana di dunia.

"Hampir setiap hari ada bencana di beberapa wilayah di negara kita," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, resiko kerugian akibat bencana tersebut juga berdampak besar baik dalam jumlah korban maupun kerugian material.

Oleh karena itu, dirinya meminta agar penanggulangan bencana dilakukan secara terpadu, sistematik dan rencana induk penanggulangan bencana tahun 2020-2044 harus dilaksanakan dengan penuh komitmen penuh tanggung jawab.

Semua tahapan harus dilaksanakan secara disiplin dan konsisten, agar Indonesia menjadi bangsa yang tangguh.

"Indonesia harus menjadi bangsa yang tangguh terhadap bencana," jelasnya.