Pemprov Kalsel

Kalsel Lakukan Intensifikasi Untuk Produktivitas Pertanian

apahabar.com, BANJARBARU – Pertanian menjadi salah satu sektor unggulan di Kalimantan Selatan. Untuk memperkuat produktivitas, strategi…

Ilustrasi petani. Foto-Arahkita.com

apahabar.com, BANJARBARU – Pertanian menjadi salah satu sektor unggulan di Kalimantan Selatan. Untuk memperkuat produktivitas, strategi yang dilakukan adalah intensifikasi tanaman.

“Yang tadinya lahan mereka (petani) hanya satu kali tanam, kita upayakan bisa 2 hingga 3 kali tanam dalam setahun,” ucap Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel, Syamsir Rahman kepada apahabar.com.

Peningkatan produksi pada pengelolaan sektor tanaman pangan melalui petani ini, sudah dilakukan pada komoditas padi lokal hingga unggulan. Upaya ini juga sebagai penggerak perekonomian di luar sektor besar lainnya seperti pertambangan atau perhubungan.

“Tumbuhnya cepat dan harga bersaing. Kemampuan Pemprov untuk mengelola sektor pertanian pada masa pandemi menjadi skala prioritas utama,” lanjut dia

Secara umum, angka produktif Kalsel sebagai penyangga pangan berada pada urutan ke 12 di tingkat nasional. Data pada akhir 2019 lalu menunjukkan produksi sebesar 1,7 juta ton.

Sementara kemampuan per 3 bulan berkisar 333 ribu ton untuk mencukupi konsumsi 4,3 juta jiwa masyarakat Kalsel.

“Kalau dihitung maka kebutuhannya hanya 1 juta, artinya ada skala surplus. Ini yang akan menjadi cadangan pangan kita,” kata Syamsir.

Ada 3 kabupaten utama penyangga pangan di Kalsel yang melakukan intensifikasi tanaman pangan ini yaitu Kabupaten Barito Kuala, Banjar dan Tanah Laut. Bahkan dia menyebut, ada wilayah yang mampu 3 kali tanam dalam setahun. Selain itu, juga di daerah Hulu Sungai seperti Tapin, Kandangan, Barabai sampai ke Amuntai.

“Dengan luasan yang ada masih perlu kita lakukan optimalisasi lahan dan peningkatan lagi,” kata dia

Editor: Puja Mandela