Tak Berkategori

Kado Manis HUT RI, Target Satu Juta Barel Blok Rokan

apahabar.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo tampak semringah atas kembalinya Blok Rokan, Riau ke pangkuan ibu…

Melalui alih kelola, Blok Rokan lantas menjadi salah satu tumpuan Indonesia dalam mendongkrak produksi tak hanya minyak mentah, melainkan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari pada 2030. Foto: SKK Migas via Antara

apahabar.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo tampak semringah atas kembalinya Blok Rokan, Riau ke pangkuan ibu pertiwi.

Sebagaimana diketahui, PT Pertamina (Persero) berhasil mengambil alih-kelola Blok Rokan dari Perusahaan Amerika Serikat yakni Chevron Pacific Indonesia (PCI).

Menariknya, alih-kelola itu berlangsung sepekan jelang peringatan hari ulang tahun Republik Indonesia (RI) ke-76.

Mulai pukul 00.01 WIB, 9 Agustus 2021, operasional wilayah kerja itu resmi beralih ke Pertamina Hulu Rokan, anak perusahaan Pertamina.

"Setelah lebih dari 90 tahun Blok Rokan dikelola oleh Chevron, sejak 9 Agutus 2021 kekayaan alam Bumi Lancang Kuning mulai dikelola oleh Pertamina," ujar Jokowi secara virtual di Jakarta, Rabu (11/8).

Kini, penguasaan Blok Rokan tonggak sejarah baru bagi Indonesia dalam mengelola lapangan minyak bumi, setelah dikuasai Chevron perusahaan asal Amerika Serikat selama 97 tahun.

“Malam ini tepat di bulan kemerdekaan Republik Indonesia pada pukul 00.00 WIB, tanggal 9 Agustus 2021, bersama-sama kita akan menjadi saksi atas momen bersejarah ini,” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dilansir Antara.

Nicke telah membentuk tim transisi yang bertugas memastikan kelancaran operasi terutama dari aspek subsurface, operasi produksi, project and facility engineering, operasi K3LL, hingga aspek sumber daya manusia, finansial, komersial, asset supply chain management, serta teknologi informasi.

Seperti diketahui, Blok Rokan merupakan salah satu wilayah kerja strategis yang telah menghasilkan lebih dari 11 miliar barel minyak sejak tahun 1951 hingga 2021.

Pada akhir Juli 2021, rata-rata produksi wilayah kerja tersebut sekitar 160,5 ribu barel per hari atau sekitar 24 persen dari produksi nasional dan 41 juta kaki kubik per hari untuk gas bumi.

Hingga akhir 2021, Pertamina mencanangkan pengeboran 161 subur baru di Blok Rokan. Selanjutnya, perseroan juga mencanangkan akan melakukan pengeboran hingga 500 sumur baru pada 2022.

Kegiatan pengeboran sumur baru tersebut didukung dengan 16 rig pengeboran dan 29 rig untuk kegiatan work over and well services yang merupakan mirroring dari kontrak sebelumnya.

Blok Rokan memiliki luas 6.453 kilometer persegi dengan 10 lapangan utama yaitu Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan, dan Pager.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif meminta Pertamina memegang komitmennya untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi minyak mentah dan gas bumi di Blok Rokan.

Menurutnya, alih kelola Rokan akan membawa peningkatan produksi apabila Pertamina melakukan investasi pengeboran sumur yang masif.

“Ini harus menjadi komitmen Pertamina mengingat wilayah kerja Rokan merupakan wilayah kerja terbesar di Indonesia yang bernilai strategis dalam memenuhi target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 BSCFD pada 2030,” ujar Arifin.

Menilik ke belakang, Blok Rokan pernah mencetak rekor produksi tertinggi menyentuh angka hampir 1 juta barel minyak per hari pada 1973.

Melalui alih kelola, Blok Rokan lantas menjadi salah satu tumpuan Indonesia dalam mendongkrak produksi tak hanya minyak mentah, melainkan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari pada 2030.

Misi mengejar target produksi tersebut merupakan upaya pemerintah dalam menjamin ketahanan energi, menekan impor, serta melakukan efisiensi biaya dan efek berganda yang mendukung percepatan laju pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.