Kalsel

Kado Harjad 71 Kalsel, Safrizal Lepas Ekspor Komoditas Pertanian Rp868.82 Miliar

apahabar.com, BANJARBARU – Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal, ZA bersama Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin, Nur Hartanto…

Oleh Syarif
Pelepasan ekspor komoditas pertanian di Pelabuhan Tanjung Mas, Surabaya. Foto: Istimewa

apahabar.com, BANJARBARU – Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal, ZA bersama Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin, Nur Hartanto dan jajaran Forkompimda Provinsi Kalimantan Selatan, melepas ekspor komoditas pertanian senilai Rp868,82 miliar di Pelabuhan Laut Trisakti Banjarmasin, Sabtu (14/8).

Kegiatan pelepasan ekspor komoditas pertanian asal Provinsi Kalimantan Selatan ini, merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Merdeka Ekspor yang digelar serentak oleh Kementerian Pertanian RI di 17 pintu merdeka ekspor di seluruh Indonesia dan dilepas secara daring oleh Presiden RI Joko Widodo dari Istana Bogor.

Menurut Safrizal, yang turut melepas ekspor komoditas pertanian tersebut mengungkapkan, bahwa salah satu indikator keberhasilan pembangunan pertanian adalah dengan meningkatnya nilai ekspor komoditas pertanian.

“Dan kegiatan pelepasan ekspor ini merupakan momentum positif dalam menjaga kinerja pembangunan pertanian Kalimantan Selatan di masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung,” katanya.

Untuk diketahui, hingga akhir Juli 2021, kinerja ekspor komoditas pertanian asal Kalimantan Selatan meningkat sebesar 106,22% dengan nilai mencapai Rp4,97 triliun dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya senilai Rp2,41 triliun.

“Peningkatan ekspor ini tidak hanya dari nilai ekonominya saja, namun mencakup volume, frekuensi, negara tujuan, ragam komoditas maupun jumlah eksportir," ungkap Safrizal.

"Capaian prestasi ini tentu saja menjadi kado yang indah bagi Provinsi Kalimantan Selatan yang tengah merayakan hari jadinya yang ke-71,” sambungnya.

Safrizal berharap capaian ini dapat memberikan peningkatan kesejahteraan bagi seluruh kalangan masyarakat hingga ke petani, sehingga dapat menjadi pengungkit bagi pertumbuhan ekonomi dan mengangkat harkat martabat masyarakat khususnya petani di Kalimantan Selatan.

Sementara itu secara teknis Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin Nur Hartanto mengatakan bahwa komoditas pertanian yang diekspor pada kegiatan merdeka ekspor kali ini terdiri dari Karet Lempengan, Daun Gelinggang, RBD Palm Olein, CPO, Palm Kernel Expeller dan Kayu Olahan (Plywood) dengan 9 negara tujuan ekspor.

"Komoditas pertanian yang dilalulintaskan melalui Pelabuhan Laut Trisakti Banjarmasin ini terdiri dari 6 ragam jenis dengan total volume lebih dari 60 ribu ton dan 1.922 meter kubik menuju ke 9 negara tujuan ekspor yaitu India, China, Rusia, Vietnam, Korea Selatan, Brazil, Thailand, Philipina dan USA,” jelasnya.

Keberhasilan ekspor komoditas pertanian yang dilakukan hari ini, kata Hartanto dapat menjadi bukti bahwa produk pertanian Indonesia khususnya Kalimantan Selatan selalu hadir dan dibutuhkan hingga ke pasar dunia.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang mengapresiasi capaian kinerja ekspor pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan ini.

Sebagai informasi, selain melaksanakan tugas perkarantinaan berupa pencegahan masuk dan keluarnya hama penyakit hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan dan pengendalian mutu pangan dan pakan asal produk pertanian, Barantan juga diberikan tugas strategis untuk mengkoordinir kinerja ekspor pertanian melalui Program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) yang digagas oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

Bambang menyebut langkah operasional tugas ini telah disiapkan untuk menjaga performa kinerja ekspor, yakni percepatan layanan, pendampingan pemenuhan persyaratan teknis sanitari dan fitosanitari dan harmonisasi aturan dan protokol ekspor dengan negara tujuan ekspor.

“Tentunya dengan iklim, layanan dan kemudahan yang terus diberikan serta adanya inovasi teknologi pertanian ke depan harapannya makin banyak lagi komoditas baru asal Kalimantan Selatan dapat menyusul untuk diekspor seperti komoditas sarang burung walet, porang dan rempah-rempah yang masih terbuka di pasar ekspor,” jelas Bambang.

Masih menurutnya, secara nasional seluruh jajaran Karantina Pertanian di 17 tempat pengeluaran baik pelabuhan, pos lintas batas dan bandar udara di Indonesia juga melalukan fasilitas ekspor terhadap produk tumbuhan dan produk hewan dalam kegiatan Merdeka Ekspor ini, dengan total senilai Rp7,290 triliun.

“Tugas kami, sesuai undang-undang perkarantinaan adalah memastikan komoditas ekspor kita ini sehat, aman dan sesuai dengan persyaratan sanitari dan fitosanitari negara tujuan. Sehingga diterima dan memiliki daya saing yang tinggi,” pungkasnya.