Sekuriti Aniaya Pengunjung

Kader Dianiaya hingga Tewas, Perindo Desak Ancol Tanggungjawab

Korban penganiayaan sekuriti Ancol hingga tewas Hasanuddin (42) merupakan seorang kader aktif partai Perindo dan menjadi tulang punggung keluarga.

Sekertaris DPW Perindo Ramdan Alamsyah mengunjungi rumah Hasanuddin yang menjadi korban tewas penganiayaan sekuriti Ancol. (Foto: apahabar.com/Ryan)

apahabar.com, JAKARTA - Korban penganiayaan pengujung oleh sekuriti Ancol hingga tewas Hasanuddin (42) masih bergulir. Berbagai pihak menuntut pertanggungjawaban pihak Ancol terkait masalah itu.

Korban merupakan warga asal Ancol, Pademangan, Jakarta Utara yang merupakan politikus yang menjabat Ketua Umum DPC Perindo Pademangan.

Sekertaris DPW Perindo Ramdhan Alamsyah mengatakan kasus yang menimpa kadernya merupakan persoalan yang sangat serius.

Dirinya menilai bahwa pihak Anco terkesan lepas tangan atas kasusu itu. Padahal mereka juga menaungi petugas yang merupakan outsourcing.

Baca Juga: Korban Tewas Penganiayaan Sekuriti Ancol Ternyata Ketua DPC Perindo Pademangan

Menurut Ramdhan, bagaimanapun pihak ancol adalah Perusahaan publik yang harus bertanggung jawab. Melihat kejadian ini, Perindo menuntut pihak ancol untuk bertanggung jawab penuh dan tidak hanya ucapan sangat menyesal saja.

"Meskipun sudah melakukan pemecatan terhadap 4 oknum satpam yang dipekerjakan secara kontrak tapi pertanggungjawaban moral dan etika karena ini sudah sangat keji dan bagian daripada pelanggaran HAM yang dilakukan di lingkungan ancol," ujar Ramdhan saat di konfirmasi, Jumat (4/8).

Ramdhan mempertanyakan sejauh mana pihak Ancol Taman Impian bertanggung jawab atas kasus tersebut, melihat Hasanuddin merupakan sosok ayah yang mempunyai istri dan anak-anak yang masih sekolah.

Ramdhan menambahkan Partai Perindo yang dikenal sebagai partai modern yang peduli rakyat kecil, gigih berjuang untuk penciptaan lapangan kerja dan Indonesia sejahtera meminta perusahaan keamanan atau yayasannya juga harus bertanggungjawab.

"Kedua belah pihak yang harus bertanggungjawab tersebut harus melihat kembali bahkan mengkoreksi prosedur yang terjadi," tegasnya.

Baca Juga: Kejam! Sekuriti Ancol Aniaya Terduga Pencuri hingga Tewas

Sementara itu Istri korban Hasanudin, Upi Siti Mardiana mengatakan suaminya bukanlah seorang penjahat.

Ibu tiga anak ini menyayangkan tindakan pelaku menganiaya suaminya dengan kejam hingga meninggal. Dirinya pun meminta keadilan bagi suaminya yang merupakan tulang punggung keluarga yang tidak terbukti bersalah.

"Bagaimana yah, ini bukan soal uangnya. Tapi saya minta keadilan. Kita lihat selanjutnya seperti apa," Pungkasnya.

Untuk tahu saja, Polsek Pademangan sudah memperlihatkan empat petugas keamanan Ancol yang menganiaya salah seorang pengunjung Ancol hingga tewas. Ia dituduh melakukan pencurian barang milik pengunjung Kamis (3/8) siang.

Baca Juga: Polisi Kejar 1 Sekuriti Pelaku Pemukulan Pengunjung yang Tewas di Ancol

Saat diperlihatkan, keempat pelaku yang telah mengenakan baju tahanan berwarna biru dongker ini hanya bisa menundukan kepalanya. Mereka terus menatap ke bawah dengan keadaan tangan yang diborgol.

Polisi juga memperlihatkan sejumlah barang bukti seperti bambu, kabel, korek api, balok kayu yang digunakan untuk melukai korban.

Kapolsek Pademangan, Kompol Binsar Hatorangan Sianturi, mengatakan pihaknya mengamankan empat pelaku yakni P (35), H (33), K (43), dan S (31) tak lama setelah menganiaya korban.