Kalsel

Kabut Asap di Banjarbaru Disebut Kiriman Daerah Lain

apahabar.com, BANJARBARU – Kabut asap yang selama ini menyelimuti Kota Banjarbaru rupanya berasal dari kebakaran hutan…

Kebakaran lahan di Kalsel yang terpantau dari udara. Foto-apahabar.com/Fathurrahman.

apahabar.com, BANJARBARU – Kabut asap yang selama ini menyelimuti Kota Banjarbaru rupanya berasal dari kebakaran hutan dan lahan dari kabupaten lain. Pasalnya, berdasarkan data BPBD, Kota Idaman hanya memiliki tiga lokasi rawan api.

Ketiga lokasi itu masing-masing di wilayah Desa Bangkal Kecamatan Cempaka, Landasan Ulin, dan Liang Anggang.

"Daerah itu kita amankan, takutnya nanti jadi kabut asap semakin tebal. Sementara, kabut asap yang ada merupakan kiriman dari daerah lain," ujar Kepala Pelaksana BPBD Banjarbaru Suriannor Akhmad kepada wartawan usai menghadiri rapat paripurna DPRD Kota, Senin (09/09) siang.

Ia menjelaskan, di Banjarbaru ada bandara yang fungsinya vital sehingga harus diamankan. "Karena dapat mengganggu penerbangan, daerah vital di bandara diprioritaskan. Sedangkan di daerah lain, meski titik apinya banyak, tetapi tidak terlalu berdampak," ungkapnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat Banjarbaru agar tetap menjaga lingkungan. "Titik api di Banjarbaru sampai saat ini masih aman, belum ada peningkatan” sambungnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk langkah kedepan pihaknya akan selalu bekerjasama mensosialisasikan bahaya Karhutla.

“Contohnya di Borneo Park harus punya alat. Terutama di permukiman perumahan untuk jaga-jaga,"bebernya.

Menurutnya, masyarakat jangan hanya bergantung kepada pihak BPBD. "Kita sudah berkoordinasi dengan provinsi dan yang sangat berperan membantu TNI, Polri. Namun masyarakat juga harus turut aktif," pintanya.

Ia mengakui, peralatan BPBD masih sangat sederhana dan minim. "Tetapi untuk antusias dari masyarakat, terutama relawan Masyarakat Peduli Api (MAP) di 8 Kelurahan Kota Banjarbaru sangat baik. Mereka membantu mengamankan Banjarbaru sudah maksimal," ujarnya mengakhiri.

Untuk diketahui, berdasarkan data BPBD hingga 8 September kemarin, di Banjarbaru terdeteksi 8 titik hotspot melalui NOAA, 7 titik hotspot melalui SNPP dan 4 titik hotspot melalui Aqua Terra dengan jumlah kejadian kebakaran lahan sebanyak 201 kali dan menghabiskan seluas 360,41 hektar.

Kepala Pelaksana BPBD Banjarbaru Suriannor Akhmad. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah.

Baca Juga:Akibat Kabut Asap, Pesawat Wing Air Gagal Mendarat di Bandara Pangsuma Kalbar

Baca Juga:Ketika 'Kota Cantik' Diselimuti Kabut Asap, Palangka Raya Perpanjang Status Siaga Karhutla

Reporter: Nurul MufidahEditor: Ahmad Zainal Muttaqin