Kabut Asap

Kabut Asap dari Empat Provinsi Tetangga Mengepung Padang

Kabut asap kiriman dari empat provinsi menyelimuti Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Penampakan kabut asap menyelimuti Muaro Kota Padang. Foto: Antara

apahabar.com, JAKARTA - Kabut asap kiriman dari empat provinsi menyelimuti Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Kabut asap di empat provinsi tetangga tersebut dampak dari adanya ratusan titik api. Kondisi tersebut membuat kualitas udara di Padang berada pada kategori kuning (tidak sehat) dengan angka 104, Kamis (19/10).

"Kabut asap ini berasal dari empat provinsi yakni Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, dan Riau," kata Plt Kepala DLH Kota Padang, Edi Hasyimi seperti dilansir Antara, Minggu (22/10).

Baca Juga: Hujan Berpotensi Mengguyur Kalsel, Kabut Asap Masih Mengancam

Pada Kamis (19/10) sebagian besar daerah di pesisir timur Pulau Sumatera diantaranya Kota Dumai, Pekanbaru, Jambi, Kabupaten Siak, Tanjung Jabung Timur dan Bayuansin, masuk kategori tidak sehat. Bahkan, kata dia, kualitas udara di Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Hilir berada pada level sangat tidak sehat.

Akibat banyaknya titik api di sejumlah provinsi tetangga, lanjutnya, menyebabkan kabut asap kian tebal dan turut berimbas ke Kota Padang. Kondisi itu semakin diperburuk tidak turunnya hujan selama beberapa hari.

Namun, sambung dia, pada Sabtu (21/10) kualitas udara di Kota Padang mulai membaik karena turunnya hujan selama dua hari berturut-turut di sejumlah daerah, termasuk Padang.

"Pada Sabtu (21/10) ISPU melalui peralatan Air Quality Monitoring System (AQMS) tercatat di angka 87 dengan kategori sedang," ujar Edi.

Baca Juga: Dikepung Kepulan Asap, Pemulung TPA Rawa Kucing Tangerang Tetap Mengais Sampah

Hingga Sabtu (21/10) pukul 23.00 WIB terpantau empat titik api dengan tingkat kepercayaan tinggi di wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Pemerintah setempat mengimbau masyarakat tetap waspada dan melakukan pencegahan.

Pencegahan yang dapat dilakukan seperti menggunakan masker bedah atau masker berstandar N95/KN95/KF94 yang dapat menyaring partikel debu ukuran 2,5 mikrometer.

Kemudian untuk tidak memperparah kondisi kualitas udara, masyarakat setempat diimbau tidak melakukan pembakaran apapun, termasuk sampah. Hal itu ditujukan untuk mengembalikan kondisi udara seperti sebelum terjadinya kabut asap.