Nasional

Kabar Duka, Adik Raja Keraton Yogyarta Gusti Hadiwinoto Tutup Usia

apahabar.com, YOGYAKARTA – Kabar duka datang dari Keraton Yogyakarta, Rabu (31/3/2021). Adik Raja Keraton Yogyakarta Sri…

Adik Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hadiwinoto tutup usia pagi tadi. Foto: net

apahabar.com, YOGYAKARTA – Kabar duka datang dari Keraton Yogyakarta, Rabu (31/3/2021).

Adik Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hadiwinoto tutup usia pagi tadi.

Kabar itu disampaikan Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji.

Ia sendiri mendapat kabar bahwa Gusti Hadiwinoto tutup usia pukul 08.30 WIB.

Di mata Aji, Gusti Hadiwinoto dikenal sangat menguasai pertanahan kasultanan.

Aji menyebutka baru tiga hari yang lalu rapat dengan Gusti Hadiwinoto soal pertanahan itu.

“Rapat terakhir di kantor saya masih beliau masih dengan tidak kelihatan gerah masih banyak informasi yang disampaikan beliau karena beliau ini kalau tentang tanah kasultanan paling menguasai,” kata Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji saat ditemui wartawan di Kota Yogyakarta, dilansir detikcom, Rabu (31/3/2021).

Menurutnya Gusti Hadi itu piyantunnya sangat rendah hati, lalu dekat dengan pihaknya.

Menurutnya penguasaan di bidang (pertanahan) Gusti Hadiwinoto sangat mumpuni.

“Sehingga menjadi kamus bagi kami tentang informasi pertanahan khususnya tanah kasultanan sehingga tentu kami merasa sangat kehilangan beliau, karena untuk cari sosok seperti beliau tidak mudah,” ujar Aji.

Sebelumnya, kabar duka ini disampaikan juru bicara RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan. Banu mengatakan jenazah Gusti Hadiwinoto masih berada di RSUP Dr Sardjito.

Banu juga mengungkap penyebab meninggalnya Gusti Hadiwinoto yang merupakan adik tertua Sri Sultan HB X ini. “Serangan jantung, njih,” kata Banu pagi ini.

Gusti Hadiwinoto merupakan adik kandung Sri Sultan Hamengkubuwono X. Ia lahir 9 Agustus 1948 silam.

Di dalam struktur Karaton Yogyakarta, KGPH Hadiwinoto menjabat sebagai Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Parastra Budaya dan Penghageng Tepas Panitikismo (yang mengurusi tanah milik Karaton).