Pemilu 2024

Jokowi Sesumbar Bakal Lenyapkan Kemiskinan Ekstrem di 2024

Presiden Jokowi sesumbar bakal melenyapkan kemiskinan ekstrem di akhir masa kepemimpinannya di 2024.

Jokowi menghadiri Rakernas III PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. (Foto: apahabar.com/Aditama)

apahabar.com, JAKARTA - Presiden Jokowi sesumbar dan mengeklaim bakal melenyapkan kemiskinan ekstrem di akhir masa kepemimpinannya di 2024.

Terlebih terpaan pandemi Covid-19 meluluhlantahkan perekonomian masyarakat.

"Tetapi kita terkendala di (pengendalian pandemi) COVID-19 hampir dua setengah tahun. Tapi saya masih meyakini itu di 2024 akan turun drastis, karena nama dan alamat itu sudah ada semuanya," kata Jokowi usai menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6).

Baca Juga: Angka Kemiskinan Turun 9,57%, Menkeu: Tren Pertumbuhan Sangat Baik

Kemiskinan ekstrem mengemuka sebab Rakernas III PDIP yang mengusung 'Fakir Miskin dan Anak Terlantar Dipelihara oleh Negara'.

Menurutnya keberadaan data spesifik untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem dibarengi dengan besarnya anggaran bantuan sosial yang dimiliki Pemerintah.

"Bukan besar, tapi besar sekali, di atasnya hanya infrastruktur," ujarnya.

Maka kombinasi kedua hal tersebut memberi kemudahan dalam upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem.

Baca Juga: 25 Tahun Reformasi, Cak Imin Soroti Persoalan Kemiskinan dan Kualitas Demokrasi

Kendati demikian, Jokowi menekankan bahwa kemudahan itu harus dibarengi dengan kerja-kerja sinergis dan terkonsolidasi baik antara pemerintah pusat, kementerian/lembaga non-kementerian pemerintah, maupun pemerintah daerah.

"Semuanya harus bersama-sama. Bukan barang yang sulit, tetapi memang perlu konsolidasi dan perlu waktu," jelasnya.

Pada tahun 2022 kemiskinan ekstrem di Indonesia berada pada angka 2 persen dan sedikitnya 14 provinsi masih berada di atas angka nasional.