Megaproyek IKN

Jokowi Ngerem Investor Asing Join Megaproyek IKN

Presiden Joko Widodo mengerem investor asing yang ingin berinvestsi di megaproyek IKN. Alasannya, mengutamakan pemodal dalam negeri.

Presiden Joko Widodo meninjau megaproyek IKN. Foto: Antara

apahabar.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengerem investor asing yang ingin berinvestsi di megaproyek IKN. Alasannya, mengutamakan pemodal dalam negeri.

"Saya sampaikan ke Kepala Otorita IKN, rem untuk yang dari luar. Berikan kesempatan, kalau bisa digabungkan dengan dari dalam sehingga zona-zona yang sudah direncanakan, semuanya akan terisi," kata presiden dalam rilis Tim Otorita IKN, Sabtu (4/11).

Baca Juga: Megaproyek IKN Kantongi Investasi Rp45 Triliun hingga Desember

Untuk merincikan, total 130 investor dari Singapura yang datang melihat IKN beberapa bulan lalu. Ada juga dari Korea Selatan, Jepang, Malaysia, hingga Persatuan Emirat Arab.

Sebagai pengingat. Jokowi baru saja melangsungkan groundbreaking Bandara VVIP IKN. Lalu ada Mayapada Hospital Nusantara. Rumah sakit ini milik konglomerat Dato Sri Tahir dengan nilai investasi mencapai Rp500 miliar.

Kemudian ada groundbreaking PT Pakuwon Jati lewat anak usahanya PT Pakuwon Nusantara Abadi (PNA). Mereka memulai pembangunan proyek superblok di IKN. Mulai dari hotel, apartemen hingga mal. Dengan investasi mencapai Rp5 triliun.

Baca Juga: Belum Dilelang, Rusun ASN IKN Garapan Summarecon Masih Alot

Lalu ada Rumah Sakit Hermina Nusantara. Nilai investasinya sebesar Rp650 miliar. Dan yang terakhir adalah groundbreaking Nusantara Intercultural School (NIS).

Sementara itu, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono membuka data. Kata dia, hingga kini terdapat lebih dari 300 Letter of Intent (LoI) yang berminat join di IKN.

"Seperti yang menjadi arahan Bapak Presiden, swasta akan mengikuti, kita lihat hasilnya sekarang, swasta sudah mulai masuk,” katanya.