Investasi & Teknologi

Jokowi: Demi Investasi Semua Negara Berkompetisi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan semua negara saat ini berkompetisi untuk memperebutkan investasi dan teknologi mutakhir.

Presiden Jokowi memberikan keterangan pers usai menghadiri Rakernas bertajuk Strategi Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana serta Program Percepatan Penurunan Stunting di Jakarta, Kamis (25/1). Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan semua negara saat ini berkompetisi untuk memperebutkan investasi dan teknologi mutakhir.

“Kelihatannya ya, misalnya ada (negara-negara) G20 ketemu, kelihatannya salaman baik-baik, tapi semua saling berkompetisi,” kata Presiden Jokowi dalam Rakernas Strategi Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana serta Program Percepatan Penurunan Stunting di Jakarta, Rabu (25/1).

Tak hanya di level global dalam pertemuan negara-negara penguasa 85 persen ekonomi dunia pada forum G20, kata Presiden Jokowi, negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara juga bersaing ketat untuk memperebutkan investasi dan teknologi.

“Di Asean sendiri kelihatan rangkulan, salam-salaman tapi berkompetisi. Saling rebut investasi, teknologi, semua negara,” ujar Presiden Jokowi.

Baca Juga: Rekor! Realisasi Investasi Indonesia 2022 Tembus Rp 1.200 T

Karena itu, kata presiden, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci penting untuk menumbuhkan daya saing bangsa agar bisa menarik investasi dan membangun teknologi.

“Kuncinya adalah sumber daya manusia yang berkualitas, SDM unggul, SDM yang berkualitas,” ujar Presiden Jokowi.

Karena pentingnya kualitas SDM Indonesia, presiden meminta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menjalankan tugas dengan baik dalam menjaga keseimbangan pertumbuhan dan meningkatkan kualitas keluarga.

“Membangun keluarga berkualitas tidak mudah tapi saya meyakini 1,2 juta penyuluh di BKKBN plus pendampingnya mampu melakukan itu. Artinya SDM unggul itu jadi kunci daya saing bangsa,” papar presiden.

Baca Juga: Bahlil Ingatkan Tahun Politik sebagai Momok Seram Investasi

Pemerintah Indonesia mengandalkan investasi untuk menjaga tren pemulihan ekonomi pada 2023. Adapun target investasi pada 2023 mencapai Rp1.400 triliun, atau meningkat dibanding 2022 yang sebesar Rp1.200 triliun.

Dengan dukungan investasi, Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 5,3 persen pada 2023.