Pemilu 2024

Jokowi Cawe-Cawe di Pilpres Demi Hindari Label Presiden Gagal!

Direktur Indonesia Political Review, Ujang Komarudin menilai manuver Presiden Jokowi yang cawe-cawe dalam gelaran Pilpres 2024 khawatir dilabelisasi

Pidato Jokowi di Puncak Musra di Istora Senayan. apahabar.com/Andrey

apahabar.com, JAKARTA - Direktur Indonesia Political Review, Ujang Komarudin menilai manuver Presiden Jokowi yangcawe-cawedalam gelaran Pilpres 2024 khawatir dilabelisasi sebagai presiden yang gagal.

Sebab jika program keberlanjutan pembangunan tak dititipkan kepada presiden berikutnya, 'borok' kepemimpinan dan kinerja Jokowi bakal terungkap.

"Jokowi ingin melanjutkan sistem pembangunannya ketika sudah tidak menjabat lagi sebagai Presiden, khususnya soal IKN," kata Ujang kepada apahabar.com, Jumat (2/6).

Baca Juga: Demokrat Bantah Rutin Temui Jokowi Diam-diam di Istana!

"Sesungguhnya bangsa ini tidak butuh IKN, yang butuh Jokowi soalnya itu menjadi legasinya. Jadi saat dia sudah tidak menjabat, butuh orang yang melanjutkan itu," sambung dia.

Ia menyimpulkan bahwa jika soal pembangunan IKN terhenti, maka warisan Jokowi akan hancur dan dicap sebagai Presiden yang gagal.

"Untuk alasan itulah Jokowi itu cawe-cawe, mihak-memihak kepada capres dukungannya, dan itu hal yang lumrah," jelasnya.

SementaraPlt Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono menilai campur tangan Joko Widodo (Jokowi) yang cawe-cawe urusan politik menjelang Pemilu 2024 merupakan tanggung jawab Presiden.

Baca Juga: Ganjar Bela Jokowi yang Dituding Intervesi Pilpres 2024

"Presiden adalah sebagai kepala Negara dan kepala Pemerintahan yang memiliki tanggung jawab. Jadi apapun yang terjadi dalam negeri kita, Presiden tidak bisa angkat tangan," ujar Mardiono di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/6) kemarin.

Ia menilai campur tangan Jokowi tersebut guna menyukseskan pemilu mendatang agar hasil akhir bisa dinikmati rakyat.