News

Jika Rusia Serang Ukraina, Wakil Presiden AS Janji akan Bergerak Cepat

apahabar.com, JAKARTA – Jika Rusia menyerang Ukraina, Amerika Serikat akan bergerak cepat. Begitu kata Wakil Presiden…

Wakil Presiden AS Kamala Harris. Foto-CNN

apahabar.com, JAKARTA – Jika Rusia menyerang Ukraina, Amerika Serikat akan bergerak cepat. Begitu kata Wakil Presiden AS Kamala Harris dalam pidato Konferensi Keamanan di Munich, Jerman, Sabtu (19/2).

Ia menyebut AS akan memberikan tanggapan “cepat, keras dan bersatu” jika Rusia menyerang Ukraina.

Mengutip CNN Indonesia, Harris juga menetapkan tindakan persatuan salah satunya dengan menjanjikan biaya ekonomi yang signifikan dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Pernyataan itu muncul seiring dengan AS yang berulang-ulang memberi peringatan tentang upaya Rusia untuk melakukan invasi ke Ukraina.

Editor Diplomatik Internasional CNN, Nic Robertson, mengatakan Presiden Biden mengirim Harris ke Munich adalah untuk menekankan pesan persatuan negara NATO.

“Sangat jelas mengapa Presiden Biden mengirim (Harris) ke sana, dan bahwa dia telah menyampaikan pesan persatuan,” ujarnya seperti dikutip dari CNN, Sabtu (19/2).

“Wakil Presiden AS membawa pesan yang begitu kuat kepada sekutu dan mitranya,” sambungnya.

Sebelumnya, intelijen militer Ukraina menyatakan Rusia telah menerjunkan pasukan khusus ke wilayahnya di Donetsk dan menanam sejumlah bahan peledak di beberapa fasilitas dan bangunan publik di daerah bergolak itu.

Donetsk merupakan wilayah yang terletak di timur Ukraina dan menjadi titik panas konflik pasukan pemerintah dengan dikuasai separatis pro-Rusia selama ini.

“Langkah-langlah ini bertujuan untuk mengacaukan situs di wilayah yang diduduki sementara di negara kita dan menciptakan alasan untuk menuduh Ukraina melakukan tindakan terorisme,” kata Intelijen Pertahanan Dinas Keamanan Negara Ukraina melalui kicauan Twitter pada Jumat (18/2).

Dilansir Reuters, lembaga itu mendesak warga Ukraina di Donetsk tidak meninggalkan rumah dan tidak menggunakan transportasi umum demi mengantisipasi bahaya.

Ketegangan memang sudah terjadi di Donetsk dan Luhansk, dua wilayah Ukraina yang dikuasai separatis pro-Rusia, sejak Jumat malam setempat.

Sirine peringatan bahaya bahkan telah berbunyi di Donetsk dan Luhansk. Para pemimpin separatis di kedua wilayah itu bahkan telah mengevakuasi ratusan ribu warga ke Rusia.