Nasional

Jika Kaltim Dipilih, Tiga Kawasan Diprediksi Jadi Ibu Kota

apahabar.com, SAMARINDA – Tiga lokasi diprediksi jadi ibu kota baru Indonesia, seandainya Kalimantan Timur yang dipilih…

Maket Ibu Kota Baru. Foto-Detik/Kementerian PUPR

apahabar.com, SAMARINDA – Tiga lokasi diprediksi jadi ibu kota baru Indonesia, seandainya Kalimantan Timur yang dipilih menggantikan Jakarta.

Tiga kawasan itu adalah Samboja di Kabupaten Kutai Kartanegara, Sepaku dan Penajam di Kabupaten Penajam Paser Utara. Keduanya dekat dengan Balikpapan, pintu masuk utama menuju Kaltim.

“Lokasi calon ibu kota sudah ditetapkan di Kaltim meski belum diputuskan titik persisnya, namun berdasarkan analisaku, di tiga kawasan itu,” ujar Ketua Pusat Kajian Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah (PKPPKD) Universitas Mulawarman Samarinda Dr Aji Sofyan Effendi di Samarinda, Sabtu, dikutip dari Antara.

Aji meyakini tim pusat akan memilih salah satu dari tiga lokasi itu. Bahkan bisa saja ketiganya dipilih untuk pengembangan ke depan karena masing-masing titik merupakan kawasan strategis dan memiliki keunggulan antara lain lahan luas, aman, dan jauh dari permukiman.

Seandainya Samboja yang jadi ibu kota, kata dia, maka kawasan Sepaku-Penajam tetap diuntungkan. Karena menjadi daerah penyangga. Bahkan untuk permukiman pegawai sebanyak 1,5 juta jiwa.

Selain itu, jika demikian maka Penajam juga akan diuntungkan dengan percepatan hingga penyelesaian pembangunan infrastruktur dasar, seperti Jembatan Pulang Balang, penghubung Balikpapan-Penajam.

“Total anggaran yang akan dialokasikan untuk membangun infrastruktur dasar awal persiapan ibu kota baru ini kan Rp466 triliun secara tahun jamak yang pembangunannya dimulai dari tahun 2021. Anggaran awal yang akan dikeluarkan kemungkinan Rp50 triliun. Inilah salah satunya bisa untuk Jembatan Pulau Balang,” ucap Aji.

Sementara berdasarkan dokumen rencana pemindahan ibu kota Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), dipilihnya Kaltim menjadi ibu kota baru karena memiliki beberapa keunggulan.

Keunggulan itu antara lain memiliki dua bandara besar, yakni Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan, kemudian Bandara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Kota Samarinda.

Selanjutnya terdapat jalan tol Balikpapan-Samarinda, memiliki Pelabuhan Semayang, infrastruktur jaringan energi dan air bersih, struktur demografi heterogen atau sebagian besar penduduknya merupakan pendatang yang tentu lebih terbuka berinteraksi dan menerima perubahan, kemudian masuk Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.

“Atas berbagai keunggulan ini, maka lokasi ibu kota tidak jauh dari tiga kawasan yang saya sebut tadi. Setelah ibu kota benar-benar pindah, maka infrastruktur dasar akan terpenuhi yang pada akhirnya akan menurunkan Incremental capital rasio (icor) alias produksi, konsumsi dan distribusi barang/jasa mengecil sehingga mampu meningkatkan investasi,” ucap Aji.

Baca Juga:Jika Kaltim Dipilih, Tiga Kawasan Diprediksi Jadi Ibu Kota

Baca Juga:Kaltim Siapkan Lahan Khusus, Antisipasi Urbanisasi Jika Jadi Ibu Kota

Editor: Fariz Fadhillah