Korban Tewas

Jenazah Warga Kalbar yang Tewas Ditusuk Prajurit TNI Dipulangkan!

Bupati Landak Kalin Margret Natasa menyerahkan jenazah warga Jleimpo, Landak, Kalimantan Barat berinisial DPT yang tewas ditusuk prajurit TNI di Jakarta, Kamis

Bupati Karolin saat menyerahkan jenazah DPT kepada pihak keluarga di Desa Pawis Kecamatan Jelimpo (ANTARA/HO)

apahabar.com, JAKARTA - Bupati Landak Kalin Margret Natasa menyerahkan jenazah warga Jleimpo, Landak, Kalimantan Barat berinisial DPT (23) yang tewas ditusuk prajurit TNI di Jakarta, Kamis (8/6) lalu.

"Saya dibantu Pak Cornelis membawa jenazah adik kita, DPT, dari Jakarta hingga sampai ke kediamannya di Desa Pawis, Kecamatan Jelimpo ini," kata Karolin di Ngabang, Minggu (11/6).

Baca Juga: Kodam Jaya Benarkan Anggota TNI Pelaku Penusukan Pria Tewas di Senen

DPT merupakan korban penusukan oleh seorang anggota TNI AD di trotoar Jalan Kramat Raya Senen, Jakarta. Kini jenazah telah sampai di rumah duka dan diserahkan kepada pihak keluarga di Desa Pawis, Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Sabtu (10/6) kemarin.

Kepulangan jenazah korban difasilitasi Bupati Landak bersama anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI hingga sampai ke kediamannya di Desa Pawis.

"Kami bersama kades Pawis dan camat Jelimpo beserta jajaran dari pihak TNI menyambut kedatangan jenazah di rumah duka serta langsung menyerahkan almarhum kepada pihak keluarga. Proses pemulangan jenazah berlangsung dengan lancar," ujarnya.

Baca Juga: Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku Penusukan Maut IRT di Depok

Karolin juga mengucapkan terima kasih kepada pihak TNI, terutama kepada Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya, yang bertanggung jawab atas pemulangan jenazah serta juga sudah menangkap penusukan.

"Kemudian atas respon pihak TNI yang telah menangkap pelaku dan sudah menyampaikan statement bahwa pelaku akan dihukum berat," jelasnya.

Ia berharap TNI dapat memberikan keadilan kepada keluarga korban melalui pengadilan militernya sehingga pelaku mendapatkan hukuman sesuai perbuatannya yang telah menghilang nyawa manusia.

"Semoga keluarga ini bisa mendapatkan keadilan atas peristiwa yang menimpa anak dan keluarga mereka ini. Kami harap pengadilan militer bisa memberikan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku," imbuh dia.

"Termasuk memecat yang bersangkutan dari kesatuannya, karena tidak pantas seorang anggota TNI melakukan perbuatan penganiayaan berat hingga mengakibatkan warga sipil meninggal dunia," pungkasnya.