Jembatan Penghubung Tiga Desa di Anjir Pasar Batola Ambruk

Sekian lama dalam kondisi miring, jembatan yang melintasi Sungai Anjir di Kecamatan Anjir Pasar, Barito Kuala (Batola), akhirnya ambruk juga, Minggu (4/5).

Kondisi jembatan penghubung Desa Andaman dan Barunai Baru di Anjir Pasar yang ambruk, Minggu (4/5). Foto: Istimewa

bakabar.com, MARABAHAN - Sekian lama dalam kondisi miring, jembatan yang melintasi Sungai Anjir Serapat di Kecamatan Anjir Pasar, Barito Kuala (Batola), akhirnya ambruk juga, Minggu (4/5).

Jembatan yang menghubungkan Desa Barunai Baru, Desa Andaman dan Desa Pandan Sari itu roboh sekitar pukul 07.30 Wita.

"Terlihat dari CCTV Masjid Baiturrahman, jembatan roboh sekitar pukul 07.30 Wita. Alhamdulillah tidak jatuh korban jiwa, karena tak seorang pun warga yang melihtasi jembatan," jelas Kepala Desa Barunai Baru, Yamin, kepada bakabar.com.

"Mungkin akan lain cerita kalau sore. Hampir setiap sore, banyak anak-anak yang terjun ke sungai dari jembatan tersebut," sambungnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, jembatan kayu ulin yang sudah berusia sekitar 30 tahun tersebut dalam kondisi mengkhawatirkan.

Bagian bawah lantai dan penahan bagian atas jembatan sudah patah. Ini membuat jembatan miring. Tidak jarang pengendara motor terjatuh, terutama sehabis hujan.

Memang jembatan tersebut bukan satu-satunya penghubung antardesa. Namun inilah akses terdekat warga Barunai Baru, Andaman dan Pandan Sari, karena jembatan lain di Kilometer 19 berjarak sekitar 1,5 kilometer.

Sementara Bupati Batola, H Bahrul Ilmi, sudah meninjau kondisi jembatan. Diinstruksikan agar aparat desa setempat membersihkan patahan kayu, agar sungai masih bisa dilewati.

"Oleh karena jembatan tersebut merupakan kewenangan provinsi maupun pemerintah pusat, kami belum dapat mengambil keputusan langsung," papar Bahrul dalam siniar resmi.

"Namun kami akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik agar jembatan segera ditangani," imbuhnya.