Kalsel

Jembatan Ambruk, Warga Pingaran Ilir Terpaksa Menyeberang Pakai Perahu Tali

apahabar.com, MARTAPURA – Sejumlah warga Desa Pingaran Ilir, Astambul, Kabupaten Banjar, terpaksa menggunakan perahu tali menyeberangi…

Warga menggunakan perahu untuk menyeberangi Sungai Martapura, di Desa Pingaran Ilir, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Sabtu (29/1). Foto-apahabar.com/Hendralianor

apahabar.com, MARTAPURA - Sejumlah warga Desa Pingaran Ilir, Astambul, Kabupaten Banjar, terpaksa menggunakan perahu tali menyeberangi sungai, usai jembatan ambruk diterjang banjir.

Diketahui, Jembatan Pingaran Ilir ambruk usai diterjang banjir pada 15 Januari lalu. Hingga kini jembatan tersebut belum diperbaiki.

Untuk menyeberangi Sungai Martapura, mereka terpaksa menggunakan perahu dengan tali tambang membentang sebagai pegangan, agar tidak terbawa arus.

Perahu sendiri dapat menampung belasan penumpang. Sementara sang sopir harus sekuat tenaga menarik tali yang membentang kurang lebih 70 meter tersebut.

Terlihat tampak mudah, namun perlu keahlian untuk berpacu membelah arus membawa perahu. Jika tidak, risiko perahu terbalik.

Ya, jika tidak bisa menyeimbangkan goyangan, otomatis nyawa penumpang jadi taruhannya.

Meski berisiko, namun warga merasa aman dengan penyeberangan darurat ini.

Seperti diungkapkan seorang pelajar MTsN, M Waki. Ia memilih menyeberang menggunakan perahu tali lantaran jauh lebih cepat.

"Alhamdulillah aman saja, lebih dekat dan cepat. Kalau mengeliling jalan Astambul cukup jauh," ujarnya kepada apahabar.com di lokasi, Sabtu (19/1).

Aparat Desa Pingaran Ilir, Muhli mengungkapkan, tali dan perahu yang mereka manfaatkan adalah milik petugas yang membongkar jembatan pasca roboh.

Sehingga ia berharap pemerindah membantu perahu guna penyeberangan sementara ini.

"Karena sangat membantu dan memudahkan masyarakat yang ingin menyeberang, terutama buat anak-anak sekolah dan juga bila ada kegiatan seperti kematian dan acara resepsi pernikahan," ungkap Kaur Umum Perencanaan dan Pembangunan ini.

Sementara ini kata Muhli, pemerintah desa belum bisa menyediakan perahu lantaran dana desa belum masuk karena masih awal tahun.

"Semoga saja ada bantuan perahu tali ini. Karena kalau mengeliling cukup jauh, menggunakan kendaraan sekitar 15 menit baru sampai," tutupnya.

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas PUPR dan Pertanahan Banjar, M Riza Dauly mengatakan pihaknya segera merekonstruksi jembatan ulin yang ambruk. Perbaikan jembatan bakal memakan waktu 2-3 bulan.