Tak Berkategori

Jemaah Salat Id di Masjid Jami Membeludak hingga Jalan Raya

apahabar.com, BANJARMASIN – Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahiilhamd. Kumandang takbir menggema serentak pagi ini…

Suasana salat id di Masjid Jami Banjarmasin. Foto-apahabar.com/Musnita Sari

apahabar.com, BANJARMASIN – Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahiilhamd. Kumandang takbir menggema serentak pagi ini di seluruh penjuru negeri. Lepas subuh, umat muslim beramai-ramai berangkat menuju Masjid terdekat untuk melaksanakan salat Idul Adha 1440 H.

Seperti halnya Masjid Jami Banjarmasin, salah satu area Masjid terbesar di Kalimantan Selatan yang memuat ribuan jemaah.

Luasnya area Masjid Jami ternyata tak bisa membendung banyaknya jemaah yang datang. Sehingga shaf jemaah shalat Id tersebut meluber ke jalan raya.

Salat ID dimulai pukul 07.15. Masjid Jami terasa lebih istimewa lantaran dua ulama besar Kalsel yang memimpin peribadatan tahunan itu, yaitu KH Ahmad Zuhdianoor yang menjadi imam, sedang yang menjadi khatib adalah KH Husin Nafarin Lc, MA.

KH Husin Nafarin menyampaikan khutbah bertemakan Keluarga Sakinah. Dalam QS 30/21, keluarga sakinah sebagai tanda kekuasaan Tuhan adalah dambaan umat Islam.

“Artinya dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri. Supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih sayang,” ucapnya.

Dalam Al Quran sebutnya, kisah Nabi Ibrahim AS adalah lembaran iktibar dalam membentuk keluarga sakinah yang dipaparkan Allah SWT. Nabi Ibrahim ujarnya, tidak bosan berdoa meminta keturunan untuk meneruskan perjuangan menegakkan agama Allah.

“Istrinya Sarah pun menyarankan agar Ibrahim mengawini Hajar, putri Mesir yang dihadiahkan Raja kepadanya,” lanjutnya.

Selanjutnya Husin Nafarin juga menyampaikan bagaimana upaya membentuk anak agar taat kepada Allah SWT.

“Tataplah wajah anak anda, dua bola matanya, dua bibir dan lidahnya memancarkan sejumlah permohonan. Cintailah mereka sepenuh hati,” pesannya.

Kemerosotan moral yang terjadi pada anak-anak ujarnya, bersumber dari perilaku orang tuanya.

“Kita akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat,” tutupnya

Momen besar keagaaman seperti Idul Adha memang membawa keberkahan. Tidak hanya umat muslim yang melaksanakan saat Id, namun sejumlah pedagang musiman juga menggunakan kesempatan ini untuk meraup keuntungan.

Pantauan apahabar.com, di sekitar area Masjid Jami menyebar para pedagang seperti penjual alas salat, koran, kipas tangan, tisu, balon, hingga pedagang makanan dan minuman gerobak. Rata-rata harga jualan mereka berkisar antara 5 sampai 10 ribu rupiah.

Reporter: Musnita Sari
Editor: Muhammad Bulkini