Jemaah Haji Indonesia Wafat 33 Orang, Tak Ada dari Embarkasi Banjarmasin

Semua jemaah haji yang wafat tergolong risti, yaitu mereka yang memiliki penyakit bawaan dengan tingkat keseriusan tinggi dan berusia di atas 60 tahun.

Jemaah haji Indonesia yang sakit mendapat perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Mekah.(foto: surya.co.id)

bakabar.com, BANJARMASIN - Total jemaah haji yang wafat di Tanah Suci terus bertambah. Berdasarkan laporan di laman Siskohat Kementerian Agama RI, yang dilihat Senin (3/6/2024) pagi, jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia mencapai 33 orang. Tak ada satu pun jemaah yang wafat berasal dari Embarkasi Banjarmasin.

Hampir seluruh jemaah haji yang wafat adalah lanjut usia (lansia) dengan umur rata-rata di atas 60 tahun hingga tertua 86 tahun. Hanya empat orang yang berusia di bawah 60 tahun.

Sebagaimana dilaporkan di laman Siskohat, semua jemaah haji yang meninggal tergolong risiko tinggi (risti), yaitu mereka yang memiliki penyakit bawaan dengan tingkat keseriusan yang tinggi serta berusia lanjut atau di atas 60 tahun.

Adapun tempat meninggalnya Jemaah haji tersebut, yaitu dua orang di Jeddah, 15 orang di Madinah, dan 16 orang di Mekah.

Menurut laporan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, jemaah haji yang wafat akan dibadalhajikan oleh para petugas.

"Seluruh jemaah wafat akan dibadalhajikan," kata anggota Media Center Haji Kemenag RI Widi Dwinanda dalam konferensi pers yang dikutip dari YouTube Kemenag, Senin (3/6/2024).

Namun jika dibandingkan dengan penyelenggaraan haji pada 2023, jumlah kasus kematian Jemaah haji Indonesia di Arab Saudi pada tahun ini relatif menurun. Tahun lalu, angka kematian jemaah hingga hari ke-21 operasional haji berjumlah 60 orang.(*)