Jelang Ramadan, Inflasi di Kalsel Diklaim Terkendali

Menjelang Ramadan, inflasi di Kalimantan Selatan diklaim terkendali dengan angka 0,65 persen secara month to month (mtm).

Pasar murah jelang Ramadan untuk stabilitas inflasi. Foto: dok bakabar.com

bakabar.com, BANJARBARU - Menjelang Ramadan 1446 Hijriah, inflasi di Kalimantan Selatan diklaim terkendali dengan angka 0,65 persen secara month to month (mtm).

Angka ini berada di bawah rata-rata nasional yang tercatat sebesar 0,76 persen yoy dan -0,76 persen mtm.

Kemudian indeks perkembangan harga (IPH) di Kalimantan Selatan menunjukkan tren yang cukup baik.

Meski begitu, terdapat kabupaten dengan angka inflasi tertinggi seperti Tanah Bumbu yang mencatat IPH sebesar 1,36 persen. Sementara inflasi terendah tercatat di Banjar dengan angka -1,79 persen.

"Beberapa komoditas bahan pokok yang mempengaruhi tingkat inflasi antara lain daging sapi, ayam ras, cabai rawit, bawang merah, bawang putih serta telur ayam ras," papar Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Sulkan, Selasa (25/2).

"Untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang Ramadan, kami akan menggelar pasar murah guna menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat," sambungnya.

Pasar murah ini diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau serta menekan laju inflasi.

Dengan langkah konkret ini, diharapkan stabilitas harga bahan pokok di Kalimantan Selatan tetap terjaga, sehingga daya beli masyarakat tidak terganggu dan inflasi tetap dalam kendali.