Stabilisasi Harga Pangan

Jelang Puasa, Jokowi Pesan ke Menteri Jaga Ketersediaan Pangan

Presiden Joko Widodo memerintahkan para menteriĀ  untuk menjaga ketersediaan bahan pangan jelang puasa yang akan dimulai pada pekan ketiga Maret 2023.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan pernyataan kepada wartawan di lingkungan istana kepresidenan Jakarta pada Jumat (24/2). Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan para menteri  untuk menjaga ketersediaan bahan pangan jelang puasa yang akan dimulai pada pekan ketiga Maret 2023.

Hal itu diungkapkan Presiden dalam Rapat terbatas (ratas) yang dihadiri sejumlah menteri, di antaranya Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Kepala Badan Pangan Nasional (BPN) Arief Prasetyo Adi.

"Bapak Presiden secara detail mencoba mengecek satu per satu dari 12 komoditi yang ada," ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Jumat (24/2).

Dalam arahannya, Presiden menyebut sejumlah komoditas yang harus dijaga kestabilan harganya, utamanya menjelang ramadan.

Baca Juga: Jokowi Imbau Kepala Daerah Blusukan Cek Harga Pangan

"Mulai dari beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam, telur, gula, khususnya dalam rangka ketersediaan di bulan ramadan dan Idul Fitri yang akan datang," tambah Syahrul.

Syahrul mengatakan Presiden Jokowi memerintahkan semua menteri untuk bersama-sama mengecek buffer stock bahan pangan tersebut di lapangan.

"Neraca kita sampai dengan Maret alhamdulillah cukup tersedia dan ini berarti bahwa distribusi logistik harus kita benahi, perbaiki dan kerja sama dengan pemda, para gubernur, para bupati," ungkap Syahrul.

Presiden secara khusus menyoroti ketersediaan beras pada periode Januari - Maret.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Mentan Jamin Stok Pangan Tercukupi

"Karena ini berkaitan dengan Kementan, akan ada panen raya sekitar 1 juta hektare pada Februari dan Maret ini sehingga peak dari panen raya akan terjadi di sekitar bulan ini," imbuh Syahrul.

Tidak ketinggalan kerja sama dengan pihak swasta juga harus dilakukan untuk menjaga distribusi pangan.

"Yang lain tentang minyak goreng. Saya tentu tidak dalam kompetensi tetapi minyak goreng ini dilaporkan juga sama, neraca kita cukup tersedia. Mudah-mudahan saat ramadan dan Idul Fitri nanti semua bisa berjalan sesuai harapan," ungkap Syarul.

Sedangkan terkait bahan pangan yang masih berasal dari impor seperti daging, Presiden Jokowi memerintahkan agar menteri juga menjaga ketersediaannya.

Baca Juga: Petani Klaim Merugi, Buntut Pemerintah Naikan Harga Gabah

"Daging importasi, Bapak Presiden betul-betul meminta semua menteri memberikan perhatian yang serius hingga tidak ada hambatan dalam ketersediaan sampai di daerah," kata Syahrul.

Sedangkan Kepala Badan Pangan Nasional (BPN) Arief Prasetyo Adi mengatakan Presiden secara khusus meminta ketersediaan beras.

"Beliau memang agak keras untuk memastikan stok ada. Pertama beras, dalam satu bulan ke depan kita panen raya maka Bulog diperintahkan langsung untuk siap-siap mulai menaikkan harga gabah kering panen/gabah kering giling supaya Bulog bisa menyerap," kata Arief.