Kalsel

Jelang PSU Pilgub, Polda Kalsel Bersilaturahmi dengan Tokoh di Kabupaten Banjar

apahabar.com, BANJARMASIN – Jelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub, Polda Kalsel menggelar silaturahmi dengan sejumlah tokoh…

Oleh Syarif
Intelkam Polda Kalsel menggelar silaturahmi dengan sejumlah tokoh di Kabupaten Banjar. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Jelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub, Polda Kalsel menggelar silaturahmi dengan sejumlah tokoh di Kabupaten Banjar.

Kabid Politik Dit Intelkam Polda Kalsel, AKBP Asep Hidayat bilang, upaya menjaga stabilitas keamanan, kedamaian dan kesejukan jelang PSU Pilgub di Kalsel harus terus dilakukan. Hal tersebut pula menjadi tanggung jawab antar elemen masyarakat.

“Semua pihak saya harap bisa bahu membahu saling menjaga keamanan yang sudah terjaga dengan baik,” kata AKBP Asep Hidayat, Selasa (27/4).

Polisi katanya, terus berupaya melakukan tupoksi secara profesional, dengan harapan banua tetap damai, aman dan sejuk.

Silaturahmi kali ini Polda Kalsel mengundang DPD KNPI Kabupaten Banjar, MUI, Bank Kalsel, GP Ansor dan tokoh masyarakat guna mendengarkan saran sekaligus menyamakan persepsi dengan harapan jelang PSU.

“Kami ingin mengajak semua organisasi Islam, pemuda dan masyarakat agar bersama sama menjaga kedamaian dan kesejukan terkait PSU ini,” harap pria ramah ini.

Sementara itu Sekretaris MUI Kabupaten Banjar, H Fauzan Asniah mengungkapkan fakta saat ini memang Kalsel cukup kondusif jauh dari suhu politik yang memanas.

Ia melihat masyarakat sudah cerdas. Namun untuk media sosial perlu pengawasan yang lebih intensif.

Oleh karena itu pertemuan tatap muka yang digagas Direktur Intelkam Polda Kalsel ini bagian dari upaya antisipasi agar daerah tetap terjaga baik, damai dan sejuk. Jangan sampai kenyamanan ini terganggu, sehingga merusak stabilitas keamanan yang sudah kondusif.

“Kami mengajak semua pihak dan masyarakat termasuk timses agar sama-sama menjaga banua ini tetap aman, damai dan sejuk,” sarannya.

Selain itu perihal politisasi tempat ibadah sebenarnya jika sekadar ingin beribadah seperti salat silahkan tanpa ada pesan politik dengan mengajak maupun mempengaruhi masyarakat, artinya di antara paslon pilgub tidak boleh menyampaikan pesan apapun.

“Kita tidak bisa melarang orang salat kecuali memanfaatkan mesjid atau mushola dengan memberikan pesan politik tentu tidak diperkenankan,” ucapnya