Kalsel

Jelang Pilkada, Kesbangpol Petakan Potensi Konflik di Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN -Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020, Kalimantan Selatan (Kalsel) dipastikan kondusif. Meski begitu,…

 Ilustrasi Pilkad.Foto-apahabar.com/Zulfikar

apahabar.com, BANJARMASIN -Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020, Kalimantan Selatan (Kalsel) dipastikan kondusif. Meski begitu, potensi konflik mulai dipetakan.

“Secara umum Kabupaten/Kota kita kondusif, tidak ada hal-hal yang perlu dikhawatirkan. Tetapi perkembangan situasi suatu saat bisa berubah,” ujar Kepala Kesbangpol Adi Santoso di sela rapat koordinasi bersama tim terpadu penanganan konflik sosial tingkat provinsi dan kabupaten/kota se Kalsel di Hotel Aston Banua, Kamis (28/11) pagi.

Walau dinilai aman, namun Kesbangpol tetap melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak.

Tujuannya, mengevaluasi dan memastikan peta potensi konflik telah terakomodir di dalam rencana aksi daerah penanganan konflik.

“Kita harus tetap waspada. Tidak boleh lengah terhadap persoalan apapun itu, baik aspek ekonomi maupun sosial budaya. Kalau tidak terpantau secara dini, tentu akan menjadi konflik,” bebernya.

Hadir tim terpadu dalam rakor, seperti tokoh masyarakat, agama, organisasi mahasiswa, serta Kesbangpol tingkat kabupaten/Kota se-Kalsel.

Dalam pertemuan, mereka membahas pemetaan potensi konflik dari semua institusi, serta mendapat informasi-informasi penting yang dapat menjadi masukan untuk diperhatikan oleh tim terpadu.

“Kalau memang konflik sudah terjadi, ada upaya-upaya rehabilitasi yang dapat dilaksanakan secara terpadu, pascakonflik terjadi. Tetapi sejauh ini Kalsel aman,” tegasnya

Dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kalsel, Abdul Haris Makkie, rakor sebagai upaya pemerintah dalam membangun komitmen bersama untuk memantapkan upaya pencegahan dan penyelesaian konflik sosial.Berbicara konteks pelaksanaan Pilkada, Haris berharap ada antisipasi untuk mencegah konflik terjadi.

“Jadi ini upaya atau tindakan dini untuk memetakan, melihat kalau ada potensi konflik saat tahapan Pilkada nanti,” kata Haris usai membuka secara resmi rakor ini.

Salah satu potensi yang dapat terjadi menjelang Pilkada, adanya kepentingan politik oleh pihak tertentu.

Hal tersebut tentu dapat menimbulkan kekacauan situasi saat masa pilkada nanti.

“Ada kepentingan-kepentingan lain yang tidak kita harapkan. Yang jelas adalah semangat kebersamaan, kita ingin Kalsel damai, tertib, aman. Baik sebelum, saat maupun setelah pelaksanaan Pilkada,” harap dia.

Melalui forum rakor, Haris berharap seluruh tim terpadu dapat saling berkoordinasi untuk menganalisis, serta menyusun rencana aksi terhadap kemungkinan adanya potensi-potensi konflik sosial.

Peserta rapat koordinasi yang tergabung dalam tim terpadu penanganan konflik jelang Pilkada Serentak 2020 di Hotel Aston Banua, Kamis pagi.Foto-apahabar.com/Musnita Sari

Baca Juga: Saban Effendi-Habib Didil Mantap Menuju Pilkada HST

Baca Juga: Pilkada Kotim, PDIP Ingin Pertahankan Kemenangan

Reporter: Musnita SariEditor: Fariz Fadhillah