Pemkab Barito Kuala

Jelang Penerapan PPKM Level 4 di Batola, Pj Gubernur Kalsel Beri Penekanan

apahabar.com, MARABAHAN – Menjelang penerapan PPKM level 4 di Barito Kuala, Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal…

Menunjang kampanye protokol kesehatan, Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, menyerahkan bantuan 10.000 masker kepada Bupati Batola, Hj Noormiliyani AS, Senin (9/8). Foto: Prokopimda Batola

apahabar.com, MARABAHAN – Menjelang penerapan PPKM level 4 di Barito Kuala, Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal ZA, memberikan sejumlah penekanan.

Barito Kuala termasuk dalam 45 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM level 4, terhitung mulai 10 sampai 23 Agustus.

Keputusan itu disampaikan pemerintah melalui Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam siaran pers yang disiarkan akun YouTube Sekretariat Negara, Senin (2/8) malam.

Selain Barito Kuala, kabupaten/kota yang diinstruksikan menerapkan PPKM level 4 adalah Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru.

Sementara Banjarbaru dan Banjarmasin yang lebih dulu melaksanakan PPKM level 4, diinstruksikan pemerintah pusat untuk diperpanjang.

Menjelang pemberlakukan PPKM level 4, Batola sebenarnya sudah mendapatkan penekanan khusus dari Pj Gubernur Kalsel, ketika melakukan kunjungan kerja ke Marabahan, Senin (9/8) sore.

“Untuk menekan penyebaran Covid-19, harus dilakukan strategi memperkuat di hulu untuk mengatasi tekanan di hilir,” tegas Safrizal.

“Intinya memperkuat protokol kesehatan di level komunitas, sehingga hal itu menjadi kebiasaan sehari-hari. Makanya kami juga membawa bantuan 1.000 masker untuk dibagikan,” imbuhnya.

Sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta respons cepat dari kepala daerah, Safrizal juga berharap tracking dan tracing diperkuat.

“Melalui tracking dan tracing, warga yang memiliki kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif bisa segera ditemukan, sehingga kasus Covid-19 tidak menyebar luas,” beber Safrizal.

“Pasien yang menjalani isolasi mandiri juga harus diperhatikan. Penyebabnya 69 persen pasien di Kalsel menjalani isolasi mandiri,” sambungnya.

Safrizal juga menegaskan kalau lokasi isolasi mandiri tidak memenuhi syarat, masyarakat proaktif melapor kepada instansi terkait agar ditempatkan di tempat isolasi terpadu.

“Jangan memaksakan isolasi mandiri di tempat yang tidak memenuhi syarat, karena itu bisa saja menjadi penularan baru,” tandas Safrizal.

Berdasarkan update terakhir, jumlah kasus aktif di Batola berjumlah 809 orang dari total 3.570 kasus. Sedangkan jumlah pasien sembuh 2.719 orang dan meninggal dunia 42 orang.

Dari 809 kasus aktif, 18 di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan 791 pasien lain melakukan isolasi mandiri.

“Kami mengapresiasi masukan Penjabat Gubernur Kalsel, sekaligus dijadikan bahan evaluasi bersama,” sahut Bupati Hj Noormiliyani AS.