liga 1

Jelang Liga 1: Erick Thohir Beri Dukungan Penuh Agar Liga 'Naik Kelas'

Jelang digelar kompetisi kasta tertinggi Liga 1 musim 20023/2024, Ketua Umum PSSI Erick Thohir melakuan berbagai terobosan.

Erick Thohir beri dukungan jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 musim 2023/2024, Kamis (14/6). - (apahabar.com/fadil)

apahabar.com, JAKARTA - Jelang digelarnya kompetisi kasta tertinggi Liga 1 musim 20023/2024, Ketua Umum PSSI Erick Thohir melakuan berbagai terobosan.

Hal ini disampaikan olehnya saat menghadiri konferensi pers Liga 1 pada Kamis (155/6) di Senayan City, Jakarta.

Ada beberapa poin yang Erick paparkan. Semua menurutnya merupakan bentuk usaha PSSI untuk memperbaiki kualitas dari Liga Indonesia.

Sebab saat ini, Erick menilai Liga Indonesia seharusnya bisa berada diperingkat atas dalam urutan level kompetisi di kawasan ASEAN.

Erick menyebut, saat ini Indonesia menempati peringkat ke-6 dalam daftar liga terbaik antar negara se-Asia Tenggara.

Posisi ini baginya masih sangat mungkin untuk diperbaiki, apalagi melihat besarnya negara Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 273 juta jiwa. 

Penggunaan E-Board untuk sponsor di stadion 

Pertama, Erick menyebut bakal ada penggunaan E-board di setiap pertandingan. Hal ini menurut Erick perlu dilakukan agar visual yang ditampilkan di lapangan tidak kalah dengan liga-liga Eropa.

"Terobosan kali ini luar biasa, ini pertama kali seluruh klub punya LED (e-board), itu nyala. Engga kalah keren sama Premier League," sebut Erick.

"Rating liga Indonnesia lebih tinggi dari Inggris, visualnya juga (harus) lebih bagus. Ini salah satu terobosan LIB," tambahnya.

Pelatihan Wasit

Selain E-board, Erick pun menerangkan saat ini PSSI tengah melakukan pelatihan khusus bagi para wasit sebagai pengadil lapangan.

Langkah ini diambil Erick agar semua pertandingan bisa berjalan dengan kepemimpinan wasit yang lebih baik dari sebelumnya.

"Saya juga mendorong, hari ini sudah mulai latihan perwasitan. Tak mungkin liga berkembang kalau sudah tahu skornya. Sekarang ada dua wasit Jepang, sedang training 15-20 Juni kalau tak salah," sebut Erick.

"Ada satu wasit yang fokus me-review wasit di liga secara independen profesional, juga ada satu wasit yang mentoring ke daerah agar standarnya sama," sebut ketua umum PSSI," lanjut Erick.

Penggunaan VAR dan Perbaikan Stadion

Perbaikan lainnya yang ditempuh PSSI demi memperbaiki kualitas kompetisi dengan menghadirkan teknologi VAR di semua lapangan.

Nantinya pun disebutkan Erick, banyak stadion yang bakal direnovasi demi memenuhi standar kompetisi. Hal ini juga erat kaitannya dengan catatan yang diberikan FIFA pasca tragedi Kanjuruhan

"Apalagi? VAR. ini jadi pertunjukkan yang bisa standar internasional. Insyaallah di Februari bisa jalan, training ya dari liga sudah dimulai beberapa Minggu ke depan," kata Erick.

"Fasilitas stadion, pemerintah akan merenovasi sesuai blue print yang dipaparkan ke FIFA. 22 stadion, ada 1,9 triliun," sambungnya.

Penambahan Kuota Pemain Asing

Untuk musim depan, penggunaan pemain asing juga ditambah kata Erick. Katanya peraturan ini disesuaikan dengan aturan yang tertera pada AFC.

Tak hanya soal aturan, Erick meminta agar pemain ASEAN yang bermain di Inodnesia merupakan yang terbaik di negaranya.

Sebab menurutnya kebijakan ini bisa juga dijadikan sebagai upaya meningkatkan kualitas Liga Indonesia, utamanya di kawasan Asia Tenggara.

"Dengan perbaikan ini saya yakin rating lebih bagus. Kualitas permainan pun lebih bagus. Apalagi sekarang kita punya standar sesuai aturan AFC (pemain asing 5+1)," jelas Erick.

"Kalau mau jadi liga nomor satu di ASEAN, ya pemain ASEAN terbaik yang main di Liga Indonesia. Jangan malah sebaliknya kalau mau meninggikan standar," tukasnya

Standar Gaji Pemain

Erick menyampaikan akan mengambil langkah menetapkan standar gaji bagi para pemain. Langkah ini diambil Erick demi meminimalisir kemungkinan adanya klub yang mengalami krisis finansial akibat ketidakseimbangan antara pengeluaran dan pemasukan. Rencana ini juga dikatakan Erick sudah berdasarkan hasil diskusi.

"Salah satunya terobosan yang direncanakan tahun depan, hasil diskusi, akan ada penetapan standar gaji atau standar pengeluaran klub. Ini untuk menyamakan supaya klub bisa berkompetisi dengan baik," papar Erick.

"Kita tak mau klub jor-joran yang akhirnya membangkrutkan klub. Saya tak mau," pungkasnya.

Dari kelima poin ini, Erick punya harapan agar kompetisi Liga 1 bisa mengalami peningkatan dari segi kualitas. Ini juga dikatakan Erick sebagai bentuk dukungan nyata PSSI terhadap PT LIB sebagai operator kompetisi.

Harapannya, semua masyarakat terutama pecinta sepak bola tanah air mau untuk sama-sama mendukung supaya kualitas liga bisa lebih baik lagi.

Dirinya juga meyakini langkag konkrit dukungan PSSI ini semata-mata untuk kebaikan dari kualitas liga dan bukan mengganggu jalannya liga.

"Ini yang kita harap semua mendukung supaya kita sama-sama perbaiki sepakbola Indonesia," kata Erick.

"Membangun pondasi itu harus ada keberlanjutan. Itulah kenapa di musim ini kita perbaiki kualitas liga dulu dengan adanya VAR, LED (E-board), coaching wasit, peningkatan jumlah pemain asing. Kalau ini 1-2 tahun jalan baik, baru ke lebih tinggi lagi," ungkapnya.

"Dukungan PSSI ke liga sangat maksimal. Saya yakin ini tak akan mengganggu jalannya liga tapi mendukung supaya liga naik kelas," pungkasnya.