Pemkab Tanah Bumbu

Jelang Lebaran, Disdagri Tanbu Pastikan Kebutuhan Bahan Pokok Aman

apahabar.com, BATULICIN – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagri) Kabupaten Tanah Bumbu memastikan kebutuhan bahan pokok menjelang…

Kepala Disdagri Tanah Bumbu, H Deny Haryanto. Foto-apahabar.com/Syahriadi

apahabar.com, BATULICIN – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagri) Kabupaten Tanah Bumbu memastikan kebutuhan bahan pokok menjelang lebaran aman.

“Untuk kebutuhan bahan pokok menjelang lebaran, insya Allah aman,” ungkap Kepala Disdagri Tanah Bumbu, H Deny Haryanto, kepada apahabar.com, Selasa (12/5).

Meski demikian, namun ada kenaikan sebagian dari kebutuhan pokok tersebut. Diantaranya seperti gula pasir yang harganya masih 16 ribu di pasaran.

Kemudian bawang merah yang biasanya 35 ribu perkilo kini menjadi 46 ribu perkilonya. Kenaikan ini diakibatkan keterbatasan pasokan dan panen tidak merata.

“Bawang merah kenaikannya lumayan tinggi, biasanya normal 30-35 ribu, sekarang menjadi 46 ribu dan ini sudah terjadi dalam sepekan terakhir akibat pasokan kurang lancar,” terang H Deny.

Sementara untuk bawang putih masih di 28 ribu perkilo, ayam biasa 18 ribu sekarang menjadi 21 ribu perkilo, kemudian daging sapi tetap 120 ribu perkilo.

Selanjutnya untuk kebutuhan beras dan minyak goreng masih stabil.

“Alhamdulillah, beras masih stabil karena kondisi beras kita berlimpah ruah, baik pemasok dari Banjarmasin maupun lokal Tanah Bumbu,” tuturnya.

Untuk mengatasi beberapa kenaikan bahan pokok, dalam waktu dekat Disdagri dan juga Satgas Pangan akan turun ke lapangan untuk melakukan sidak.

“Kita akan mengadakan sidak dan pembinaan sekaligus mencek ketersediaan kebutuhan serta mensosialisasikan kepada pedagang agar tidak mempermainkan harga,” ujarnya.

Sebelumnya Disdagri Tanah Bumbu juga melakukan operasi pasar di 10 kecamatan. Pada operasi pasar tersebut Disdagri menyediakan paket berisi minyak, gula, teh dan kopi senilai 75 ribu yang dijual 50 ribu kepada masyarakat.

“Paket normalnya 75 ribu lalu kita jual menjadi 50 ribu. Sasarannya warga terdampak Covid-19 yang sudah terdata oleh desa,” pungkasnya.

Reporter: Syahriadi
Editor: Muhammad Bulkini