Sport

Jelang Lawan Madura United, Pelatih Barito Putera Waspadai Pengalaman Fabio Araujo

apahabar.com, SLEMAN – Meski Madura United ditangani pelatih anyar, Barito Putera justru semakin waspada menjelang pertemuan…

Barito Putera mewaspadai semangat baru Madura United yang dibawa Fabio Araujo Lefundes. Foto: Liga

apahabar.com, SLEMAN – Meski Madura United ditangani pelatih anyar, Barito Putera justru semakin waspada menjelang pertemuan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (28/11) malam

Madura United melakukan perombakan pelatih di tengah musim BRI Liga 1. Mereka mengakhiri kerja sama dengan Rahmad Darmawan, lalu mengontrak Fabio Araujo Lefundes.

Debut pelatih berpaspor Brasil itu berakhir dengan kekalahan 0-1 dari Persebaya Surabaya. Namun dalam pertandingan kedua, Madura berhasil mengalahkan Persik Kediri dengan skor 2-0.

Situasi ini menjadi perhatian Barito Putera yang masih berupaya menjauh dari zona degradasi, kendati Madura juga hanya unggul 2 poin di klasemen sementara.

“Madura United sudah melewati dua pertandingan bersama pelatih baru. Hasil yang diperoleh cukup bagus dengan satu kemenangan. Itu harus kami waspadai,” seru pelatih Barito, Djajang Nurdjaman, Sabtu (27/11).

“Motivasi dan suasana baru di Madura mungkin akan menjadi pembeda daripada pertandingan sebelumnya,” lanjutnya.

Beruntung, Barito sedikit lebih diuntungkan dari Madura United. Laskar Antasari punya waktu istirahat dan latihan lebih panjang daripada Slamet Nurcahyo cs.

Pertandingan terakhir Barito melawan Arema FC berlangsung, Selasa (23/11). Sedangkan Madura kontra Persik Kediri digelar sehari berselang.

“Persiapan kami berjalan normal, cukup bagus dan waktu yang cukup. Kami juga sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin,” lanjut Djajang Nurdjaman.

“Semua pemain sudah siap menghadapi pertandingan melawan Madura United, termasuk starter melawan Arema,” tandasnya.

Liga Champions Asia

Fabio Araujo Lefundes sempat menjadi asisten pelatih di Al Raed di Liga Arab Saudi dalam rentang 2008 hingga 2010.

Selanjutnya pria kelahiran pria kelahiran Rio de Janeiro itu hijrah ke Korea Selatan untuk menjadi fitness coach Jeonbuk Hyundai.

Namun demikian, Fabio sempat naik menjadi pelatih caretaker mulai Desember 2012 sampai Juni 2013.

Meski Jeonbuk hanya bercokol di urutan ketujuh Liga Korea, Fabio mengantar klub tersebut lolos ke babak 16 besar Liga Champion Asia 2013.

Hanya pencapaian tersebut dirasa kurang, mengingat Jeonbuk sering dijagokan menjadi jawara. Akhirnya di paruh musim K-League, Fabio kembali menjadi fitness coach.

Kendati demikian, masa bakti Fabio di Jeonbuk Hyundai membuahkan satu gelar Liga Champions Asia dan empat trofi juara K-League.