KTT ASEAN

Jelang KTT ASEAN, Menhub Awasi Sarana Transportasi Labuan Bajo

Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan pengawasan ketat terhadap sarana dan prasarana transportasi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menhub Budi Karya Sumadi (tengah) mengecek sarana dan prasarana transportasi di Labuan Bajo, NTT, Sabtu (8/4/2023) menjelang berlangsungnya KTT ke-42 ASEAN. Foto: Antara

apahabar.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan pengawasan ketat terhadap sarana dan prasarana transportasi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal itu bertujuan untuk menyukseskan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN pada Mei mendatang.

Menhub melakukan peninjauan pada Bandara Komodo yang akan menjadi tempat pendaratan pesawat delegasi dan tim ofisial, baik dari Indonesia maupun dari negara anggota dan mitra negara ASEAN.

"Kami ingin memastikan dukungan dari sektor transportasi berjalan dengan baik sehingga turut menyukseskan penyelenggaraan KTT ASEAN saat Indonesia dipercaya sebagai ketua pertemuan seperti halnya G20 tahun lalu," kata Menhub seperti yang dikutip Antara, Minggu (9/4).

Baca Juga: Geliat Penataan Wilayah Kota Jakarta Jelang KTT ASEAN

Ia menjelaskan fasilitas di Bandara Komodo baik di sisi darat maupun sisi udara telah siap untuk melancarkan penerbangan VVIP dan komersial.

"Bandara Komodo akan menjadi titik pertemuan sementara para tamu negara yang hadir di KTT ASEAN. Kita ingin memberikan kesan yang baik kepada para tamu negara," imbuhnya.

Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara juga telah mengantisipasi dengan menyiapkan bandara alternatif terdekat dengan Bandara Komodo.

Bandara tersebut rencananya digunakan sebagai tempat parkir pesawat para delegasi, selain itu juga Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bandara Lombok Praya, Bandara Sultan Hasanuddin, dan Bandara El Tari.

Baca Juga: Sambut KTT ASEAN di Labuan Bajo, PLN NTT Sediakan 100 SPKLU

Sejumlah fasilitas pendukung lain juga telah disiapkan untuk mendukung kegiatan KTT ASEAN, meliputi fasilitas pemeriksaan custom, immigration, and quarantine (CIQ) dan fasilitas helipad untuk medical evacuation.

Selain itu, Menhub juga meninjau Pelabuhan Multipurpose Wae Kelambu yang telah beroperasi pada 2021 lalu untuk melayani bongkar muat logistik. Sebelum Pelabuhan Wae Kelambu dibangun, pelayanan kapal penumpang dan kegiatan logistik masih bercampur di Pelabuhan Labuan Bajo eksisting yang saat ini menjadi Dermaga Marina.

Kemudian, pemerintah memutuskan untuk membangun Pelabuhan Multipurpose di Wae Kelambu yang berjarak kurang lebih 10-12 kilometer (km) dari Pelabuhan Labuan Bajo eksisting agar pariwisata di Labuan Bajo lebih maju dan kegiatan logistik lebih optimal.

Selanjutnya, Menhub meninjau Dermaga Marina yang menjadi salah satu ikon wisata di Labuan Bajo dan menjadi tempat sandar kapal-kapal yacht.

Baca Juga: Siap Sambut Mudik Lebaran, ASDP Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Siagakan 49 Kapal

Menhub juga meninjau Hotel Meruorah yang berlokasi di kawasan Marina Terpadu Labuan Bajo. Hotel yang dikembangkan oleh PT ASDP Indonesia Ferry dan PT Pembangunan Perumahan (PP) itu akan digunakan untuk kegiatan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) dan menjadi lokasi akomodasi bagi para delegasi.

Menjelang pelaksanaan KTT ASEAN pada 9-11 Mei mendatang, Menhub menginstruksikan jajarannya untuk terus mengintensifkan koordinasi dengan para pemangku kepentingan baik dengan Kementerian/Lembaga terkait dan juga dengan operator sarana dan prasarana transportasi.

"Kegiatan internasional seperti KTT ASEAN ini menjadi momentum yang baik untuk meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia serta memperkenalkan kesenian, kuliner, dan destinasi wisata di Labuan Bajo agar sama terkenalnya dengan Bali," jelasnya.